MEDIA BLITAR – Terdapat belasan kecamatan di Kabupaten Pandeglang yang diprediksi paling terimbas dari bencana La Nina.
Fenomena La Nina merupakan fenomena iklim yang dapat memicu frekuensi dan curah hujan yang jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Dampak dari fenomena La Nina bisa memicu terjadinya berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca buruk.
Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pandeglang mencatat setidaknya terdapat 13 kecamatan yang diprediksi paling terimbas fenomena alam tersebut.
"Ada 13 kecamatan yang berpotensi rawan bencana alam yang intensitasnya menengah sampai tinggi. Selain itu, menengah," ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pandeglang, Usep Sugih, Jumat 23 Oktober 2020, dikutip Media Blitar dari rri.co.id pada Jumat, 23 Oktober 2020.
Baca Juga: Habiskan Rp1 Triliun Untuk Berpolitik, Sandiaga Uno: Saya Tidak Kapok, Ini Pengabdian
Belasan kecamatan yang diperkirakan paling terdampak tersebut berpotensi banjir dan longsor.
Usep mengatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini untuk 13 kecamatan yang masuk dalam prediksi.
13 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Angsana, Bojong, Cadasari, Cibaliung, Cibitung, Cisata, Kadu Hejo, Karang Tanjung, Koroncong, Majasari, Saketi, Sobang dan Sumur.
Baca Juga: Akan Perkuat Tim, Pelatih Timnas U-19 Shin Tae-Yong Cari Pemain Keturunan Lagi
Selain prediksi 13 kecamatan paling terimbas La Nina, sebagian besar daerah di Pandeglang juga diprediksi diguyur hujan yang puncaknya akan terjadi pada Januari 2021.
"Dilakukan imbauan kepada masyarakat via grup di WhatsApp, yang selanjutnya untuk disampaikan ke masyarakat, setelah kaji cepat dengan BPBD, BNPB, dan BMKG," tambahnya.
Hal serupa jug disampaikan oleh Ade Mulyana, Ketua Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kabupaten Pandeglang yang menyampaikan bahwa pihaknya juga mencatat beberapa kecamatan yang berpotensi terjadi bencana alam.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Layanan Pengiriman Untuk Kamu yang Punya Bisnis Lokal
Oleh karenanya, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati.
"Kalau untuk kecamatan yang rawan bencana alam itu banyak, tapi bagaimana pun kita harus tetap waspada agar tidak menimpa terhadap kita. Selain itu juga untuk meminimalisir adanya alam kita harus menjaga alam sekitar kita," ujar Ade.***