Uji Klinis Vaksin COVID-19, Rusia Libatkan Lansia di Atas Usia 60 Tahun.

21 Oktober 2020, 15:16 WIB
Ilustrasi vaksin /Pixabay

MEDIA BLITAR - Pengembang calon vaksin Covid-19, Institut Riset Gamaleya mengklaim akan melakukan pengujian klinis menggunakan vaksin Spuntik V asal Rusia.

Calon vaksin Covid-19 yaitu Spuntik V tersebut rencananya akan diuji kepada orang dengan usia di atas 60 tahun.

Uji klinis vaksin itu bertujuan untuk membuktikan tingkat kemanjuran vaksin pada lansia.

Hingga 3 tahap pengujian yang sudah dan tengah dilakukan saat ini, menimbulkan sebuah pertanyaan terkait penggunaan vaksin pada kelompok di luar usia yang telah tercantum.

Baca Juga: Begini Cara Cek Status Penerima BPUM Atau BLT UMKM Rp2,4 Juta, Bisa Dicek Secara Online

Sebab, Wakil Direktur Kinerja Ilmiah Institut Gamaleya, dr. Denis Logunov mengatakan Gamaleya mengambil relawan vaksinasi yang ada di rentang usia 18 hingga 60 tahun.

Sementara itu, Logunov menjelaskan bahwa sebelumnya ia telah mengajukan protokol uji klinis baru.

Hasilnya, ia telah mendapat persetujuan untuk melakukan uji klinis pada kelompok anak-anak hingga pada lansia di atas 60 tahun.

Baca Juga: Gampang! Begini Cara Cek Status Penerima BLT UMKM atau BPUM Rp2,4 Juta

"Karena, uji klinis terbaru ini merupakan kelompok usia dengan tingkat mortalitas, atau kematian, akibat COVID-19 yang sangat tinggi," kata Logunov, Selasa, 21 Oktober 2020.

Selain penambahan data kelompok usia tersebut, ia menjelaskan bahwa pada uji klinis tahap III yang melibatkan 40.000 relawan dalam kelompok 18 hingga 60 tahun, sejauh ini tidak ditemukan efek ketidakcocokan yang serius.

Baca Juga: Jangan Bingung! Ada Dua Pemberitahuan BPUM BRI Rp2,4 Juta atau BLT UMKM, Simak Cara Mudahnya

Logunov tidak memungkiri jika sejumlah efek ketidakcocokan muncul dengan tingkat yang ringan hingga sedang.

"Efek ketidakcocokan itu bisa saja terjadi dalam beberapa hari setelah vaksinasi selesai dilakukan," ucapnya.

"Efek ketidakcocokan yang mungkin bisa terjadi untuk kami temukan adalah hipotermia (penurunan suhu tubuh, red), nyeri pada titik penyuntikan, mungkin juga sedikit pegal-pegal, dan kelelahan di antara para relawan," imbuhnya.

Baca Juga: Update Jatim Covid-19: Kabupaten Sumenep Terjadi Lonjakan Penambahan Kasus Positif

Menjawab pertanyaan mengenai kelemahan yang dimiliki oleh Sputnik V, Logunov mengatakan tidak ada masalah berarti sejauh ini.

Akan tetapi, karena pengujian dilakukan terhadap populasi manusia yang heterogen, kata dia terdapat kemungkinan bahwa vaksin apapun, bukan hanya vaksin miliknya juga menimbulkan hasil yang beragam.

Institut Gamaleya menjanjikan publikasi data uji klinis tahap III dari 5.000 hingga 10.000 relawan pada pertengahan November mendatang.

Baca Juga: Heboh! Covid-19 Belum Usai, Kasus Norovirus Ditemukan di Indonesia

Pengujian tersebut terkait kemanjuran Sputnik V dan tidak hanya diuji pada kelompok 18-60 tahun, namun juga kelompok yang lebih luas.

Untuk diketahui, saat ini jumlah terkonfirmasi Covid-19 ada di angka 40.550.354. Amerika Serikat menjadi negara dengan dampak terparah dengan 8.282.003 positif Covid-19.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler