Polri Singgung Soal Rencana Reuni 212, Tak Setujui Bila Digelar saat Pandemi COVID-19 Masih Menggelora

29 November 2021, 21:47 WIB
Polri Singgung Soal Rencana Reuni 212, Tak Setujui Bila Digelar saat Pandemi COVID-19 Masih Menggelora //Aruna/ANTARA/

MEDIA BLITAR – Polri menyinggung soal rencana reuni 212, pihaknya menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat bijak memahami situasi pandemi COVID-19 yang masih menggelora.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono menegaskan apabila ada kegiatan-kegiatan yang banyak mengumpulkan orang cenderung akan menjadi klaster baru Covid-19.

"Lebih baik dihindari dengan situasi pandemi. Sehingga betul-betul situasi yang sudah baik saat ini, penanganan Covid-19 sudah berjalan secara positif ini bisa kita pertahankan," ungkap Brigjen Rusdi kepada wartawan, Senin 29 November 2021.

Baca Juga: Kronologi Adu Jotos Polri vs TNI Viral di Ambon, Cuma Gara-gara Nggak Mau Ditilang

Terkait penyelenggaraan kegiatan Reuni 212, kata Rusdi, Polri hingga kini belum memberikan izin secara resmi.

Menurut dia, kepolisian masih menunggu surat rekomendasi dari pengelola Madjid Az Zikra dan Satgas Penanganan Covid-19.

"Sebelum mengeluarkan suatu izin keramaian, Polri harus meminta rekomendasi dari berbagai pihak seperti pemilik tempat dan tentunya rekomendasi dari Satgas Covid-19," tuturnya.

Baca Juga: Tak Terima Dipecat karena Hamili Seorang Wanita, Mantan Anggota Polri Malah Gugat Kapolda NTT

"Kalau izin ini, rekomendasi ini telah dikeluarkan oleh instansi terkait maka Polri akan mempertimbangkan pemberian izin kegiatan tersebut," sambungnya.

Ketua Wilayah NU Tak Setuju

Sebelumnya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU DKI Jakarta, KH Syamsul Ma’rif mengungkapkan ketidaksetujuannya tentang aksi Reuni 212 yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat.

Menyadur dari video yang tayang di kanal Youtube Padasuka TV, Kiai Syamsul menilai, pada dasarnya tidak ada yang salah dengan kegiatan reuni.

Baca Juga: Adu Jotos Polri vs TNI di Maluku Jadi Viral! Ternyata Adik Tentara Tak Terima Ditilang Polisi

Namun, menurutnya reuni semestinya dilakukan oleh sekelompok orang yang perkumpulannya harus jelas semisal bersama teman-teman sekolah, kampus, ataupun pondok pesantren.

"Ya kalau kita alumni perguruan tinggi atau sekolahan, atau pondok pesantren, itu biasanya ada reuni. Jadi ada sebuah proses belajar mengajar lalu mendapatkan ijazah, itu baru ada reuni. Ini hanya sekedar peristiwa satu hari kok reuni," ujar Kiai Syamsul

Lebih lanjut, Kiai Syamsul menjelaskan panitia maupun penggagas acara harus mempertimbangkan esensi diadakannya reuni 212 tersebut.

"Harus dipertimbangkan lagi esensinya apa reuni itu diadakan. Kalau kita lihat sejarah latar belakang adanya 212 itu karena memang semangat pada waktu itu umat Islam kepingin punya pemimpin di Jakarta, sekarang Alhamdulillah Pak Anies sudah menjadi gubernur," tuturnya.

Baca Juga: Pacar Ngambek karena Tidak Diucapkan Ulang Tahun, Wanita Ini Malah Lapor Polisi Minta Bantuan Bujuk Pacarnya

Lebih lanjut, Kiai Syamsul menilai tak bijak jika terus-terusan menggunakan gerakan massa untuk tujuan tertentu.

Ditambah lagi, kondisi pendemo saat ini harusnya menjadi pertimbangan agar agenda-agenda yang kurang ada manfaatnya tidak digelar.

"Jangan terus-menerus menggunakan gerakan massa. Saya kira untuk sekarang ini jelas-jelas kurang ada manfaatnya di situasi kondisi pandemi ini," ucapnya.

Ia juga menyebut alangkah lebih baik untuk melakukan kegiatan yang jauh lebih bermanfaat. Termasuk dalam hal mengkritik pemerintah pun juga harus melihat sisi kesopanan tanpa melibatkan rasa kebencian.

Baca Juga: Jokowi Disenggol Usai Sengketa Tanah Sirkuit Mandalika dan Pawang Hujan Lapor Polisi Merasa Namanya Tercemar

"Kalau mau melakukan kritik kepada pemerintah misalnya, kritiklah pemerintah secara sopan, secara baik berbasis data yang kuat. Tidak berdasarkan asumsi atau tidak berdasarkan kebencian," imbuhnya.

Sebelumnya, panitia Reuni 212 telah mengurungkan niatnya untuk menggelar acara di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Sebagai gantinya, kegiatan ini akan digelar di Masjid Az Zikra, Bogor, Jawa Barat.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler