Upaya Pemulihan Ekonomi Ditengah Pandemi, Jokowi : Kasus Menurun, Jangan Lengah Terus Tingkatkan Kewaspadaan

28 Maret 2021, 05:44 WIB
Upaya Pemulihan Ekonomi Ditengah Pandemi, Jokowi : Kasus Menurun, Jangan Lengah Terus Tingkatkan Kewaspadaan /pexels/ilustrasi.

MEDIA BLITAR – Dengan diberlakukannya dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan vaksinasi massal berdampak pada menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia.

Namun, Presiden Jokowi mengingatkan kepada semua untuk tidak lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan.

Dilansir dari laman kominfo, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tugas dalam menangani pandemi Covid-19 masih belum usai, resiko penyebaran masih selalu ada, tegasnya saat membuka Munas V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia di Istana Negara pada Jumat, 26 Maret 2021.

Baca Juga: Dapat Hasil Negatif Covid-19, Shin Tae-yong Kembali ke Negara Asalnya Korea Selatan

Presiden Jokowi menyatakan bahwa dirinya selalu memantau perkembangan kasus pandemi dan kondisi ekonomi di tiap daerah. Menurut Presiden, penanganan pandemi ini sangat erat kaitannya dengan progres pemulihan ekonomi wilayah, di mana keduanya harus berjalan secara seimbang.

Ada saatnya dilakukan pengetatan sisi kesehatan, dan kemudian apabila penyebaran sudah cukup terkendali, perlahan sektor ekonomi dibuka demi mengupayakan pemulihan ekonomi.

Menurut Presiden Jokowi, pengambilan keputusan guna pemulihan ekonomi harus sangat dicermati. Jika ada lonjakan kasus, harus segera diambil langkah tegas, jika tidak maka kasus akan terus naik dan pemulihan ekonomi juga terkendala. Karena keduanya sangat berkaitan erat, jadi harus diperhatikan.

Baca Juga: Cara Buka Email Tapi Lupa Password, Berikut Langkah Cepat dan Berhasil

Presiden Jokowi meminta kepada para bupati di seluruh Indonesia agar program vaksinasi massal yang juga digelar di daerah untuk dikawal secara detail.

Seperti dalam kunjungan kerja Presiden ke Provinsi Maluku Utara dan Maluku pada 24 hingga 25 Maret 2021 lalu, Presiden Jokowi memastikan sendiri bahwa distribusi vaksin mampu menjangkau wilayah terpencil dan proses vaksinasinya juga berjalan dengan baik.

Presiden meminta adanya prioritas target penerima vaksin. Setelah tenaga kesehatan, prioritas selanjutnya diberikan ke titik-titik padat interaksi dan mobilitas seperti pekerja dan pelayan publik di pasar, terminal, pelabuhan, bandara, dan lainnya mengingat terbatasnya stok vaksin yang ada.

Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021! Berikut Alasan dan Poin Penting Yang Disampaikan Menko PMK

“Target setiap kabupaten itu harus tahu. Saya datang ke sebuah kabupaten saya tanya harus mengerti. Ditanya kasus harian Covid berapa juga harus tahu dengan detail karena ini persoalan besar yang semua bupati harus tahu,” jelas Presiden.

Pemerintah saat ini berupaya untuk selalu mendistribusikan vaksin Covid-19 ke daerah-daerah dan mengadakan vaksinasi masal, bahkan hingga ke polosok daerah. Program vaksinasi masal dilakukan demi upaya memutus penyebaran Covid-19 di tanah air.

Dengan semakin digalakkannya program vaksinasi masal, diharapkan herd immunity dapat dicapai. Perlu diketahui, herd immunity atau kekebalan komunitas adalah upaya medis untuk melindungi masyarakat dari suatu penyakit menular, seperti Covid-19 ini.

Baca Juga: Fokus Vaksinasi Lansia dan Tetap Disiplin Prokes, Menkes Budi : Guna Mengurangi CFR (Tingkat Kematian Kasus)

Jika jumlah masyarakat penerima vaksin ini tinggi, maka akan bisa melindungi masyarakat lain dari ancaman virus Covid-19. Oleh sebab itu pemerintah sedang berupaya keras untuk mempercepat program vaksinasi masal ini. ***

 

Editor: Farra Fadila

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler