Setujui Gencatan Senjata dengan Azerbaijan, Perdana Menteri Armenia Nyaris Dibunuh

- 16 November 2020, 15:44 WIB
Upaya Pembunuhan PM Nikol Pashinyan Gagal, 3 Mantan Pejabat Armenia Ditangkap /middleeastnewsservice/
Upaya Pembunuhan PM Nikol Pashinyan Gagal, 3 Mantan Pejabat Armenia Ditangkap /middleeastnewsservice/ /

MEDIA BLITAR – Perang antara Armenia dan Azerbaijan telah berhenti, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashiyan telah menyetujui perjanjian Gencatan Senjata.

Akibat dari itu Perdana Menteri Nikol Pashiyan menjadi sasaran pembunuhan oleh golongan yang tidak terima dengan keputusannya. Usaha pembunuhan ini berhasil dicegah oleh pihak berwenang Armenia.

Menurut Badan Keamanan Nasional (NSS), tidak hanya rencana pembunuhan perdana menterinya saja, tetapi niatan untuk merebut kekuasaan oleh beberapa mantan pejabat juga digagalkan.

Baca Juga: Modus Baru Penipuan Rekrutmen Pramugari KAI, Syaratnya Kirim Video Berdurasi 30 Detik!

Baca Juga: Ketahui Penyebab Gagal Dapat BLT UMKM Rp2,4 Juta, Begini Cara Daftar Banpres BPUM Dijamin Lolos!

Perjanjian gencatan senjata tersebut, ditandatangani Perdana Menteri Nikol Pashiyan setelah enam minggu bertempur di Nagorno-Karabakh dalam perebutan teritorial.

Sejak Selasa, 10 November 2020 ribuan pendemo melakukan protes besar-besaran menuntut Nikol Pashiyan mundur dari jabatannya.

Selain itu, NSS menambahkan bahwa mereka telah kehilangan tiga tokoh penting. Mantan kepala NSS Artur Vanetsyan, mantan kepala fraksi Partai Republik Vahram Baghdasaryan, dan relawan perang Ashot Minasyan, semuanya ditahan.

Baca Juga: Bagaimana Kabar Rupiah di Awal Pekan? Diprediksi Menguat Paska Ditandatanganinya Pakta Dagang RCEP

Baca Juga: Warga Blitar Wajib Tahu! BPUM Dinas Koperasi Resmi Dibuka Kembali. Berikut Langkah Pendaftarannya

Sebagaimana MEDIA BLITAR mengutip dari kantor berita Antara “Para tersangka berencana merebut kekuasaan secara ilegal dengan membunuh perdana menteri dan sudah ada calon-calon potensial yang sedang dibahas untuk menggantikannya,” ujar NSS.

Perdana Menteri Nikol Pashiyan mengumumkan bahwa ia tak punya pilihan lain kecuali menandatangani perjanjian Armenia dan Azerbaijan gencatan senjata demi mencegah kehilangan wilayah lebih lanjut.

Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan tanggung jawab pribadi, tetapi menolak permintaan pendemo untuk mundur. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini: Libra Goyah? Cek Juga Scorpio, Sagitarius, Capcricon, Aquarius, Pisces

Baca Juga: Kabar Gembira! Sule dan Nathalie Akhirnya Resmi Menjadi Pasutri

Setelah gencatan disetujui pertempuran antara kedua negara di sekitar Nagorno-Karabakh akhirnya berhenti. Kemudian, Rusia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian sekiranya 2.000 pasukan untuk menjaga wilayah tersebut.

Secara internasional Nagorno-Karabakh merupakan bagian wilayah Azerbaijan, tetapi wilayah tersebut dihuni oleh etnis Armenia.

Sejak 1990-an, etnis Armenia secara militer mengontrol seluruh Nagorno-Karabakh dan bagian-bagian penting wilayah Azerbaijan yang mengitarinya.

Saat ini, mereka telah kehilangan sebagian besar daerah kantung tersebut dan wilayah-wilayah di sekitarnya.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x