Pimpinan Senior al Qaeda al-Masri Tewas Dibunuh Pasukan Keamanan Afganistan

- 25 Oktober 2020, 14:19 WIB
Ilustrasi Prajurit/Pixabay
Ilustrasi Prajurit/Pixabay /
 
MEDIA BLITAR - Abu Muhsin al-Masri, pemimpin senior al-Qaeda ditemukan tewas dibunuh pasukan keamanan Afganistan.
 
Untuk diketahui, al-Masri merupakan seseorang yang masuk dalam Daftar Teroris Paling Dicari Biro Investigasi Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI).
 
Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Direktorat Keamanan Nasional Afganistan (NDS) melalui cuitannya di Twitter pada Sabtu, 24 Oktober 2020 malam.
 
 
Al-Masri telah didakwa di Amerika Serikat karena telah memberikan dukungan material dan sumber daya kepada organisasi teroris asing, serta menciptakan konspirasi untuk membunuh warga negara AS.
 
NSD mengatakan, al-Masri yang diyakini sebagai orang kedua di al Qaeda, tewas dalam operasi khusus di Provinsi Ghazni. 
 
Sementara itu, menurut FBI, al-Masri, yang juga menggunakan nama Husam Abd-al-Ra'uf, merupakan warga negara Mesir.
 
 
Pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan kurang dari 200 anggota al Qaeda tetap berada di Afganistan.
 
Bulan ini sekaligus menandai 19 tahun sejak Amerika Serikat menginvasi Afganistan untuk menggulingkan para penguasa Taliban. Dimana, menyembunyikan militan al Qaeda yang menyerang AS pada 11 September 2001.
 
AS lalu secara bertahap menarik pasukannya dari Afganistan setelah mencapai kesepakatan penting dengan Taliban pada bulan Februari.
 
 
Kesepakatan itu diatur untuk memastikan pasukan asing meninggalkan Afganistan pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan kontraterorisme dari Taliban. 
 
Amerika Serikat kemudian setuju untuk merundingkan gencatan senjata permanen dan susunan pembagian kekuasaan dengan pemerintah Afganistan.
 
Proses perdamaian di Afganistan dimulai di Doha bulan lalu. Meskipun ada pembicaraan, pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah Afganistan telah berkecamuk dalam beberapa pekan terakhir.
 
 
Utusan khusus AS, Zalmay Khalilzad mengatakan Taliban telah setuju untuk mengatur kembali komitmen mereka di bawah kesepakatan penarikan pasukan dan mengurangi jumlah korban di negara tersebut.***
 

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x