Presiden Turki Erdogan Nekat Telepon Putin Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata: Akankah Hasilkan Perdamaian?

- 28 Maret 2022, 21:32 WIB
Presiden Turki Erdogan Nekat Telepon Putin Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata: Akankah Hasilkan Perdamaian?*/Reuters
Presiden Turki Erdogan Nekat Telepon Putin Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata: Akankah Hasilkan Perdamaian?*/Reuters /

MEDIA BLITAR – Presiden Turki Tayyip Erdogan nekat menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan pentingnya gencatan senjata. Lantas berhasilkan Erdogan memujuk Putin untuk melakukan upaya damai dengan Ukraina?

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin lewat panggilan telepon pada Minggu 27 Maret 2022 tentang pentingnya gencatan senjata dan kondisi kemanusiaan yang lebih baik menyusul invasi Moskow di Ukraina.

“Erdogan menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, implementasi perdamaian dan perkembangan kondisi kemanusiaan di kawasan tersebut,” kata kantor presiden Turki dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Antek-antek Rusia Larang Media Siarkan Wawancara dengan Presiden Ukraina, Kenapa?

Kedua pemimpin itu setuju perundingan damai berikutnya antara Ukraina dan Rusia akan digelar di Istanbul.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu lewat percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Minggu mengatakan bahwa Turki menyadari kepercayaan dan tanggung jawabnya pada rencana pertemuan Ukraina dan Rusia di Istanbul.

“Kami berharap agar pertemuan tersebut menghasilkan gencatan senjata dan membawa perdamaian,” kata Cavusoglu di Twitter.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Terapi Mutakhir Kombinasi Resep untuk Kanker Kepala dan Leher, Ini Bahan-bahannya

Sebelumnya pada Minggu perunding Ukraina David Arakhamia mengatakan pembicaraan langsung selanjutnya antara Ukraina dan Rusia akan berlangsung di Turki pada 28-30 Maret.

Sementara itu, upaya perdamaian juga dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Sejak awal ia  telah memutuskan untuk memakai cara lembut untuk mendesar agar Rusia mau mengakhiri invasinya di Ukraina.

Baca Juga: PBB Minta Taliban Izinkan Anak Perempuan di Afghanistan Bersekolah: Jangan Halangi Kebebasan Tempuh Pendidikan

Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan melakukan banyak pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari mendatang tentang situasi di Ukraina.

Kedua, ia tidak akan menggunakan kata-kata kasar untuk menyebut kelakuan Presiden Rusia Vladimir Putin seperti yang dilakukan oleh Joe Biden. Diketahui Joe Biden menyebut bahwa Putin adalah ‘Tukang Jagal’.

Emmanuel Macron bahkan janji bakal bantu warga sipil yang berada di Mariupol Ukraina, namun menghimbau negara-negara lain untuk berhati-hati dalam kata-kata.

Baca Juga: Apa Itu Insiden Radiasi Nuklir Dahsyat Tahun 1989 di Chernobyl yang Disinggung Ukraina? Ini Penjelasannya

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian pada Minggu 27 Maret 2022 mengatakan akan menjadi kesalahan kolektif jika tidak ada yang dilakukan untuk membantu warga sipil di kota Mariupol, Ukraina yang dikepung pasukan Rusia.

“Mariupol adalah sebuah contoh mencolok dari pengepungan militer, dan pengepungan militer adalah perang yang mengerikan karena penduduk sipil dibantai, dimusnahkan. Penderitaan yang mengerikan,” kata Le Drian pada konferensi internasional Forum Doha.

“Inilah mengapa setidaknya perlu ada satu momen ketika penduduk sipil bisa bernapas,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Prancis Janji Bakal Bantu Warga Mariupol Ukraina, Himbau Joe Biden Berhati-hati dalam Kata-kata

Dia menambahkan bahwa momen untuk membantu warga sipil di Mariupol itulah yang sedang diusahakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron pada Jumat 25 Maret 20222 mengaku dirinya berusaha melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari mendatang tentang situasi di Ukraina dan inisiatif untuk membantu warga sipil meninggalkan Mariupol.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x