Apa Itu Insiden Radiasi Nuklir Dahsyat Tahun 1989 di Chernobyl yang Disinggung Ukraina? Ini Penjelasannya

- 28 Maret 2022, 18:18 WIB
Ilustrasi - Apa Itu Insiden Radiasi Nuklir Dahsyat Tahun 1989 di Chernobyl yang Disinggung Ukraina? Ini Penjelasannya/Pexels/Johannes Plenio/
Ilustrasi - Apa Itu Insiden Radiasi Nuklir Dahsyat Tahun 1989 di Chernobyl yang Disinggung Ukraina? Ini Penjelasannya/Pexels/Johannes Plenio/ /

MEDIA BLITAR – Sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, Rusia telah menduduki PLTN Chernobyl sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu dan sempat mencegah petugas di sana meninggalkan pekerjaannya sebelum digantikan oleh petugas lain.

Dia mengatakan “mereka telah menyelesaikan tugasnya” dan tiga orang tewas dalam pertempuran.

Atas aktifitas yang dilakukan oleh Rusia tersebut Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk memperingatkan jika Rusia serang kompleks PLTN Chernobyl terus-menerus, radiasi nuklir terdahsyat tahun 1989 bisa saja terjadi kembali.

Baca Juga: Presiden Prancis Janji Bakal Bantu Warga Mariupol Ukraina, Himbau Joe Biden Berhati-hati dalam Kata-kata

Lantas apa sebenarnya yang disinggung tentang insiden radiasi nuklir dahsyat tahun 1989 di Chernobyl yang disinggung ukraina tersebut. Simak penjelasnnya di sini.

Pada tahun 1986 lalu telah terjasi sebuah kebakaran. Kebakaran dan ledakan pada 1986 di reaktor keempat Chernobyl pada 1986 menyebarkan radiasi yang terbawa angin hingga ke Inggris dan Spanyol. Ribuan kematian telah dikaitkan dengan bencana itu dan radiasi yang dilepaskannya.

Baca Juga: Ukraina Keluhkan Pengeboman Rusia yang Tak Kunjung Usai tapi Bantuan Dunia Semakin Menipis, Tak Peduli Lagi?

Wali kota Slavutych, kota yang dibangun untuk tempat tinggal para pekerja Chernobyl saat insiden terjadi pada 1986, mengatakan pada Senin pagi bahwa pasukan Rusia yang menduduki kota itu pada akhir pekan kini telah pergi.

Oleh karena itu, Ukraina getol untuk terus menerus meminta bantuan PBB agar hal ini segera di selidiki.

Ukraina menuding Rusia “tidak bertanggung jawab” atas tindakannya di sekitar PLTN Chernobyl yang bisa memicu radiasi nuklir di Eropa. Ia kemudian mendesak PBB mengirim misi untuk memeriksa risiko tersebut.

Baca Juga: Ukraina Tuding Pasukan Rusia Tembaki Fasilitas Penelitian Nuklir di Negaranya: Tindakan Tak Bertanggung Jawab

Vereshchuk mengatakan pasukan Rusia “memiliterisasi” zona terlarang di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir itu, di mana insiden nuklir terburuk di dunia bisa saja terjadi kembali seperti pada tahun 1986 silam.

Pasukan Rusia sedang mengangkut sejumlah besar senjata tua dan tidak terawat ke zona itu, yang berisiko merusak kubah pelindung yang dibangun di sekitar reaktor keempat yang hancur, kata dia.

Baca Juga: Jika Rusia Serang Kompleks PLTN Chernobyl Terus, Radiasi Nuklir Terdahsyat Tahun 1989 Bisa Terjadi: Apa Itu?

Mereka juga melarang pemadam kebakaran mengendalikan titik api di zona tersebut.

“Dalam konteks keselamatan nuklir, tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak profesional tentara Rusia membawa ancaman sangat serius tidak hanya di Ukraina tapi juga ratusan juta penduduk Eropa,” kata Vereshchuk di akun Telegram-nya.

“Untuk itu kami meminta Dewan Keamanan PBB mengadopsi tindakan demiliterisasi segera pada zona terlarang di sekitar pembangkit Chernobyl serta mengirimkan misi khusus untuk menghilangkan risiko terulangnya kecelakaan Chernobyl karena tindakan pasukan Rusia,” kata dia.

Baca Juga: LENGKAP Daftar Peserta AKSI Indosiar 2022 TOP 24 dari 6 Kloter Beserta Asal Daerah di  Bulan Ramadhan

Vereshchuk mengatakan kerusakan pada kubah pelindung pasti akan “memicu pelepasan cukup banyak debu radioaktif dan kontaminasi di atmosfer, tak hanya di Ukraina tapi juga di negara-negara Eropa lainnya,” katanya.

Rusia, kata dia, “mengabaikan risiko-risiko tersebut” dengan terus mengangkut senjata di daerah dekat pembangkit.

Rusia sebelumnya membantah bahwa keberadaan pasukannya mengancam fasilitas nuklir itu.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan mereka memonitor dengan cermat situasi di Chernobyl dan mengungkapkan keprihatinannya atas kendala yang dihadapi pekerja di pembangkit itu.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x