Presiden Prancis Janji Bakal Bantu Warga Mariupol Ukraina, Himbau Joe Biden Berhati-hati dalam Kata-kata

- 28 Maret 2022, 18:06 WIB
Presiden Prancis Janji Bakal Bantu Warga Mariupol Ukraina, Himbau Joe Biden Berhati-hati dalam Kata-Kata.*/Reuters
Presiden Prancis Janji Bakal Bantu Warga Mariupol Ukraina, Himbau Joe Biden Berhati-hati dalam Kata-Kata.*/Reuters /

MEDIA BLITAR – Presiden Prancis janji bakal bantu warga sipil yang berada di Mariupol Ukraina, namun menghimbau negara-negara lain untuk berhati-hati dalam kata-kata.

Macron menyerukan untuk semua pihak menahan diri dalam kata-kata dan tindakan dalam menangani konflik Ukraina.

Seruan itu disampaikan Macron setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ‘tukang jagal’ dan mengatakan Putin tidak boleh tetap berkuasa.

Baca Juga: Viral Ramalan Baba Vanga Tahun 1979 Tentang Perang Rusia vs Ukraina, Mencengangkan, Begini Isinya

“Saya tidak akan menggunakan kata-kata seperti itu karena saya terus berdiskusi dengan Presiden Putin,” kata Macron di saluran televisi France 3.

Saat berbicara di Warsawa, Biden mengatakan bahwa Putin ‘tidak bisa terus berkuasa’.

Namun, seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan pernyataan Biden itu tidak mewakili perubahan dalam kebijakan Washington dan dimaksudkan agar negara-negara demokrasi bersiap untuk konflik yang berkepanjangan, bukan untuk mendukung perubahan rezim di Rusia.

Baca Juga: Ukraina Keluhkan Pengeboman Rusia yang Tak Kunjung Usai tapi Bantuan Dunia Semakin Menipis, Tak Peduli Lagi?

Baca Juga: Jika Rusia Serang Kompleks PLTN Chernobyl Terus, Radiasi Nuklir Terdahsyat Tahun 1989 Bisa Terjadi: Apa Itu?

Janji Bakal Bantu Warga Mariupol Ukraina

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian pada Minggu 27 Maret 2022 mengatakan akan menjadi kesalahan kolektif jika tidak ada yang dilakukan untuk membantu warga sipil di kota Mariupol, Ukraina yang dikepung pasukan Rusia.

“Mariupol adalah sebuah contoh mencolok dari pengepungan militer, dan pengepungan militer adalah perang yang mengerikan karena penduduk sipil dibantai, dimusnahkan. Penderitaan yang mengerikan,” kata Le Drian pada konferensi internasional Forum Doha.

Baca Juga: Ukraina Tuding Pasukan Rusia Tembaki Fasilitas Penelitian Nuklir di Negaranya: Tindakan Tak Bertanggung Jawab

Baca Juga: Inggris Janji akan Cabut Sanksi Embargo Ekonomi Rusia Asalkan Pasukannya Ditarik Mundur dari Ukraina

“Inilah mengapa setidaknya perlu ada satu momen ketika penduduk sipil bisa bernapas,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa momen untuk membantu warga sipil di Mariupol itulah yang sedang diusahakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron pada Jumat 25 Maret 20222 mengaku dirinya berusaha melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari mendatang tentang situasi di Ukraina dan inisiatif untuk membantu warga sipil meninggalkan Mariupol.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x