MEDIA BLITAR - Terhitung sejak diumumkannya "Operasi Militer Khusus" oleh presiden Vladimir Putin pada 24 Februari 2022 lalu, ternyata konflik antara Ukraina dan Rusia telah berlangsung hingga lebih dari dua minggu.
Tercatat hingga artikel ini ditulis, konflik ini dilaporkan telah merenggut 500 korban jiwa dari masyarakat sipil, hancurnya ribuan infrastruktur, dan memaksa 2,5 juta jiwa untuk melakukan evakuasi dari Ukraina, menimbulkan krisis kemanusiaan baru di benua Eropa.
Serangan tanpa henti di kota-kota besar Ukraina, seperti Kiev, selaku ibukota negara, dan Kharkiv, di wilayah timur, terlihat jelas jika Putin ingin menggulingkan pemerintahan Ukraina saat ini, sebagaimana dilansir dari Vox.com.
Baca Juga: Rencana Rusia Blokir Instagram, 80 Juta Pengguna Terdampak Mulai 14 Maret
Namun, Rusia sendiri harus menghadapi beberapa rintangan, seperti masalah logistik dan ganasnya perlawanan dari Ukraina, membuat kemajuan pasukan invasi menjadi tersendat.
Namun, invasi Rusia tetap berlangsung walaupun negara itu tengah menghadapi krisis akibat digempur banyaknya sanksi ekonomi dari negara-negara barat.
Kini pertempuran telah mencapai Kiev, ibukota Ukraina, pasukan Rusia menggunakan strategi pengepungan agar kota tersebut terisolasi dari dunia luar.