Jepang Ngamuk ke Rusia Pasca Batalkan Pembicaraan Damai, Tuduh Ulur Negosiasi Damai Pasca-Perang Dunia II

- 23 Maret 2022, 08:13 WIB
Jepang Ngamuk ke Rusia Pasca Batalkan Pembicaraan Damai, Tuduh Ulur Negosiasi Damai Pasca-Perang Dunia II.*/Reuters
Jepang Ngamuk ke Rusia Pasca Batalkan Pembicaraan Damai, Tuduh Ulur Negosiasi Damai Pasca-Perang Dunia II.*/Reuters /

MEDIA BLITAR – Bertambah pelik, mungkin hal ini yang bisa disematkan karena perang antara Rusia dan Ukraina. Akibat dari konflik tersebut Jepang terkena imbasnya.

Beberapa waktu lalu Rusia memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan damai atas Jepang terkait Perang Dunia II.

Seperti yang diketahui bahwa Moskow dan Tokyo masih belum secara resmi mengakhiri permusuhan Perang Dunia II karena pertikaian atas pulau-pulau di wilayah paling utara Hokkaido.

Baca Juga: Siap Adu Mekanik, Elon Musk Tantang By One Vladimir Putin, Taruhannya Ukraina

Pulau itu disebut Rusia dengan nama Kuril sementara Jepang dengan nama Wilayah Utara.

Atas keputusan tersebut ngamuk ke Rusia pasca batalkan pembicaraan damai tersebut.

“Seluruh situasi ini telah diciptakan oleh serangan Rusia ke Ukraina. Dan, tanggapan Rusia yang mendorongnya ke hubungan Jepang-Rusia sangat tidak dapat dibenarkan dan sama sekali tidak dapat diterima,” kata Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida selama sesi parlemen.

Baca Juga: Jepang Semena-mena atas Konflik Ukraina, Rusia Bidik Balik dengan Batalkan Pembicaraan Damai Negeri Sakura

“Jepang harus dengan tegas terus memberikan sanksi kepada Rusia dalam kerja sama dengan seluruh dunia,” tambahnya.

Buntut kesemena-menaan itu, Rusia diketahui telah mengakhiri pengaturan sejak 1991 yang memungkinkan warga negara Jepang untuk mengunjungi Kepulauan Kuril tanpa visa, dan telah memutuskan pembicaraan dengan Jepang untuk secara resmi mengakhiri Perang Dunia II.

Rusia melandaskan keputusan ini karena perilaku Tokyo yang dinilai “secara terbuka tidak bersahabat” dalam memberikan sanksi kepada Moskow atas konflik di Ukraina sebagai alasan pengambilan langkah tersebut.

Baca Juga: Perang Rusia - Ukraina Telah Berlangsung Lebih dari 2 Minggu, Berikut Rangkuman Singkatnya 

Kementerian luar negeri Rusia tercatat Senin 21 Maret 2022 mengumumkan bahwa Moskow akan mengakhiri rezim bebas visa dan “tidak berkenan untuk melanjutkan negosiasi dengan Jepang tentang perjanjian damai” karena apa yang disebutnya sebagai “sifat tidak bersahabat yang jelas dari pembatasan sepihak yang diberlakukan oleh Jepang terhadap Rusia sehubungan dengan situasi di Ukraina”.

Tak hanya itu, Rusia juga menarik diri dari pembicaraan tentang pembentukan kegiatan ekonomi bersama dengan Jepang di Kepulauan Kuril Selatan, dan bakal memblokir status mitra Tokyo dalam organisasi Kerjasama Ekonomi Laut Hitam.

Baca Juga: Kisah Hassan Al-Khalaf, Anak 11 Tahun yang Terpaksa mengungsi dari Ukraina Seorang Diri

“Semua tanggung jawab atas kerusakan kerja sama dan kepentingan bilateral Jepang terletak pada pejabat Tokyo, yang sengaja memilih jalur anti-Rusia daripada mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan dan bertetangga yang baik,” ujar Kementerian Luar Negeri sebagaimana dikutip dari RT.

 “Dalam kondisi saat ini, Rusia tidak berminat untuk melanjutkan negosiasi dengan Jepang mengenai perjanjian damai,” kata Kemlu Rusia Senin.

“Posisi Jepang yang tidak bersahabat secara terbuka dan upaya untuk merusak kepentingan negara kami,” paparnya

Baca Juga: Hasil Swiss Open 2022: Dejan/Gloria Takluk dari Wakil Jerman Jansen/Efler setelah Kalah Rubber Set

Rusia juga mengakhiri pembicaraan proyek bisnis bersama di kepulauan sengketa itu. Termasuk mengakhiri perjalanan bebas visa warga Jepang.

Perlu diketahui bahwa Jepang bergabung dengan embargo ekonomi Amerika Serikat-NATO terhadap Rusia setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina bulan lalu.

Pada 16 Maret, itu juga mencabut status perdagangan “negara paling disukai” Rusia.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x