Korea Utara Isyaratkan akan Lanjutkan Uji Coba Nuklir dan Rudal, hingga Reaksi Joe Biden

- 20 Januari 2022, 18:43 WIB
Sebuah rudal diluncurkan oleh pemerintah Korea Utara dalam uji coba rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 11 Januari 2022. North Korea's Korean Central News Agency (KCNA). KCNA via REUTERS
Sebuah rudal diluncurkan oleh pemerintah Korea Utara dalam uji coba rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 11 Januari 2022. North Korea's Korean Central News Agency (KCNA). KCNA via REUTERS /

"Kita harus membuat persiapan yang lebih matang untuk konfrontasi jangka panjang dengan imperialis AS," tutup politbiro itu.

Peringatan Korea Utara datang beberapa jam sebelum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengadakan pertemuan tertutup pada hari Kamis untuk membahas uji coba rudal baru-baru ini, atas permintaan Amerika Serikat bersama beberapa negara lain.

Presiden Joe Biden tidak menyebutkan Korea Utara selama hampir dua jam konferensi pers pada hari Rabu yang diadakan untuk menandai tahun pertamanya menjabat.

Baca Juga: Arab Saudi Borong Produk Makanan Indonesia Hingga 53,1 Juta Dolar Amerika Serikat

Ketika ditanya bagaimana Amerika Serikat akan menanggapi jika Korea Utara melanjutkan ICBM dan uji coba nuklir, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak "untuk masuk ke hipotetis" tetapi mengatakan tujuannya tetap denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea.

"Kami tetap siap untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan tanpa prasyarat untuk membuat kemajuan nyata," kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa Washington akan melanjutkan upayanya dalam koordinasi dengan masyarakat internasional untuk mencegah kemajuan dalam program senjata Korea Utara.

Baca Juga: Suriah Kembali Dapat Serangan Udara Lewat Rudal dari Israel, Beri Peringatan Melalui Selebaran

Sementara Kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan sedang memantau latihan musim dingin Korea Utara sambil mempertahankan postur kesiapan, menyebut uji coba rudal baru-baru ini sebagai "ancaman serius."

Kementerian Unifikasi yang menangani hubungan antar-Korea memperingatkan eskalasi lebih lanjut, dengan mengatakan semenanjung itu tidak boleh kembali ke masa lalu yang konfrontasional, dan dialog serta diplomasi adalah satu-satunya jalan ke depan.

Baca Juga: Tanggapi Lonjakan Omicron, Muhaimin Iskandar: Ini Harus Diwaspadai

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x