Biden Ungkap Pekerjaan Belum Selesai pada Peringatan 1 Tahun Menjabat, dan Tagihan Janji Kampanye Menyeruak

- 20 Januari 2022, 18:29 WIB
Joe Biden Ungkap Pekerjaan Belum Selesai pada Peringatan Satu Tahun Menjabat, dengan Tagihan Janji Kampanye yang Menyeruak.*
Joe Biden Ungkap Pekerjaan Belum Selesai pada Peringatan Satu Tahun Menjabat, dengan Tagihan Janji Kampanye yang Menyeruak.* /Instagram

MEDIA BLITAR - Presiden Joe Biden mengakui adanya rasa frustrasi warga Amerika ketika tahun pertama dirinya menjabat yang tepat pada Rabu, tetapi dia mengatakan bahwa Amerika Serikat berada di jalur yang tepat untuk menghadapi tantangan besar dari pandemi virus corona dan inflasi.

"Pekerjaan kami belum selesai," katanya pada konferensi pers tunggal di  Gedung Putih tentang pemulihan ekonomi dan kesehatan dari pandemi, seperti dikutip dari Reuters. Presiden menambahkan bahwa dia pikir pemerintahannya bisa berbuat lebih banyak pada pengujian COVID.

Baca Juga: Sempat Tuai Kritikan dalam Strategi Covid-19 Biden, Tim Pemerintahan AS Luncurkan Ratusan Juta N95 Gratis

“Tetapi Amerika Serikat berada di jalur yang tepat untuk menghadapi tantangan besar dari pandemi dan inflasi,” kata Biden, mengutip pertumbuhan pekerjaan, pengangguran yang rendah, dan pertumbuhan bisnis baru.

Saat disinggung soal janji akan memberikan hal yang lebih baik, seperti kampanye di tahun 2020, Biden menyampaikan, "Saya tidak berjanji berlebihan."

Untuk 2022, Biden mengatakan bila dia harus melakukan dialog lebih banyak lagi dan secara teratur dengan rakyat Amerika.

Baca Juga: Bela Palestina, Indonesia Resmi Tak Ikut Miss Universe 2021 di Israel, YPI: Dengan Berat Hati

Menilik kinerja yang telah dilakukan Bideon, dua prioritas legislatif utama Biden telah diluncurkan, seperti paket pengeluaran ekonomi dan sosial khasnya atau disebut Build Back Better, dan undang-undang hak suara federal.

Biden mengatakan satu tantangan yang dia remehkan untuk masuk ke Gedung Putih adalah oposisi "kuat" dari Partai Republik untuk kepresidenannya, yang dia anggap lebih buruk daripada ketika dia menjadi wakil presiden di bawah Barack Obama.

Pemimpin Minoritas Senat Republik Mitch McConnell "sudah jelas, dia akan melakukan apa saja untuk mencegah Biden menjadi sukses," kata presiden, berbicara tentang dirinya sebagai orang ketiga.

Baca Juga: Perdana Menteri Afghanistan Secara Resmi, Akui Pemerintahan Taliban di Hadapan PBB

"Sebutkan satu hal untuk saya," katanya tentang pihak lawan.

Ketua Komite Nasional Partai Republik Ronna McDaniel membalas bahwa "Biden menunjukkan betapa tidak tersentuhnya dia, mengklaim bahwa perjuangan yang dihadapi orang Amerika setiap hari tidak nyata."

Ditanya tentang survei yang menunjukkan dia kehilangan dukungan di antara beberapa pemilih yang mendukungnya pada tahun 2020, Biden mengatakan, "Saya tidak percaya jajak pendapat."

Baca Juga: Lawan Omicron di Indonesia! Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Varian Baru Capai 882

Namun dia mengakui bahwa Build Back Better sudah mati dari bentuk lamanya. Sebaliknya, kata presiden, dia berharap dia bisa mendapatkan "potongan besar" dari RUU itu, jika bukan paket lengkapnya.

Biden mengangkat kekhawatiran bahwa Partai Republik dapat berhasil merusak legitimasi pemilihan tahun ini.

Baca Juga: Thariq Halilintar Positif Covid-19 Diduga Omicron, Berikut Ciri dan Cara Pencegahannya Varian Omicron

Lebih lanjut, seperti dikutip dari Reuters, bila rekan-rekan Demokrat Biden berjuang untuk mempertahankan kendali mereka atas Kongres dalam pemilihan mendatang di tengah banjir undang-undang negara bagian yang didukung Partai Republik, yang menurut para pendukung hak-hak sipil dapat menekan orang kulit hitam dan suara minoritas lainnya.

"Peningkatan prospek menjadi tidak sah berbanding lurus dengan kami tidak dapat meloloskan reformasi ini," kata Biden tentang undang-undang hak suara federal.

Biden telah mengadakan sembilan konferensi pers total di tahun pertamanya menjabat.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x