Komentar Al-Azhar Mesir Soal Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia, Boleh Tapi Ada Syaratnya

- 29 Oktober 2021, 17:30 WIB
Komentar Al-Azhar Mesir Soal Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia, Boleh Tapi Ada Syaratnya
Komentar Al-Azhar Mesir Soal Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia, Boleh Tapi Ada Syaratnya /Pixabay/Alexas_Fotos

MEDIA BLITAR – Lembaga lembaga keagamaan terkemuka Mesir, Al-Azhar mengeluarkan fatwa yang bisa menjawab boleh tidaknya transplantasi ginjal babi ke manusia.

Fatwa itu dikeluarkan untuk menyikapi berita tentang transplantasi ginjal babi ke manusia yang dilakukan di New York, Amerika Serikat, yang diungkapkan bulan ini.

Dalam fatwa yang telah dikeluarkan itu, Al-Azhar mengatakan cangkok organ tersebut diizinkan dalam kondisi tertentu.

Baca Juga: Cangkok Ginjal Babi ke Manusia Didebat Halal Haram, Begini Penjelasan Fatwa Al-Azhar

“Islam melarang pengobatan dengan sesuatu yang berbahaya, kotor, atau dilarang. Namun, jika penggunaan organ itu untuk menyelamatkan nyawa, tidak apa-apa. Hanya jika sangat mendesak,’’ demikian bunyi fatwa Al-Azhar seperti dilansir The New Arab oleh MEDIA BLITAR, Jumat 29 Oktober 2021.

Dengan adanya terobosan ini disebutkan akan sangat membantu memanfaatkan sumber terbarukan organ yang persediaannya memang tergolong masih terbatas.

Menurut ajaran agama Islam, babi memang dianggap sebagai hewan yang najis, sehingga di dalam Al Quran umat muslim dilarang untuk mengonsumsi dagingnya.

Baca Juga: Jasad Sudah Termutilasi Pacar Blogger Cantik Gabby Petito, Brian Laundrie Dimakan Diduga Buaya dan Babi Hutan

Melansir dari laman The Arab News, Al-azhar yang didirikan sebagai universitas Islam lebih dari seribu tahun yang lalu, dianggap sebagai otoritas agama tertinggi Mesir dan umat Islam di seluruh dunia memandang sebagai sebuah pedoman.

Fatwa terbaru soal transplantasi ginjal babi ke manusia diperbolehkan karena mengingat penggunaan organ adalah untuk membantu menyelamatkan nyawa atau kebutuhan lainnya.

Sehingga dengan adanya fatwa terbaru soal transplantasi ginjal babi ke manusia ini maka umat islam di penjuru dunia tak perlu lagi khawatir tentang kehalalan ginjal babi untuk manusia.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Cangkok Ginjal Babi ke Tubuh Manusia, Netizen: Jual Ginjal Tak Laku Lagi

Selain itu, mereka menambah, Alquran sangat menekan akan penyelamatan nyawa manusia dengan mengatakan dalam satu ayat dalam surah Al-Maidah ayat 32.

’’Dengan demikian, pengecualian terhadap aturan agama biasanya dapat dibuat untuk menyelamatkan nyawa atau kepentingan lain,’’ lanjutan fatwa tersebut.

Transplantasi itu sejatinya memang masih dalam tahap penelitian. Harapannya, jika ini berhasil, kekurangan donor organ bisa teratasi.

Baca Juga: Nggak Cuma di Indonesia, Hewan ke Pemukiman, Babi Hutan di Roma Kunjungi Lokasi Pemilihan

Selama ini, banyak orang yang membutuhkan donor ginjal harus menunggu lama karena tidak ada orang yang mendonorkan. Kalaupun ada, kerap kali ginjal tersebut tidak cocok.

Terobosan cangkok ginjal babi ke manusia itu dilakukan oleh pusat medis New York University (NYU) Langone Health.

Pencangkokan ini dilakukan oleh NYU kepada relawan yang mengidap mati otak yang Tubuhnya berfungsi normal dengan alat bantuan hidup. Para ahli bedah menghubungkan ginjal babi ke pembuluh darah penerima di area paha.

Baca Juga: Kenapa Umat Muslim Tidak Boleh Makan Daging Babi? Simak Alasannya

Para ilmuwan mencangkok ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ke pasien manusia, tak disangka organ tersebut berhasil berfungsi dengan baik menyaring limbah dari tubuh orang pasien.

Menggunakan babi untuk transplantasi bukanlah ide baru. Katup jantung babi sudah banyak digunakan pada manusia.

Ukuran organ mereka sangat cocok dengan manusia. Namun, untuk transplantasi ginjal babi, ini kali pertama dilakukan pada manusia. Pada penelitian lain sebelumnya, ia hanya ditransplantasikan pada primata non manusia.***

Editor: Farra Fadila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah