Counter Attack Provokasi Bucha, Rusia Desak DK PBB Segera Investigasi Informasi Sesat Radikalis Ukraina

4 April 2022, 22:18 WIB
Counter Attack Provokasi Bucha, Rusia Desak DK PBB Segera Investigasi Informasi Sesat Radikalis Ukraina /REUTERS/Gleb Garanich.

MEDIA BLITAR - Kementrian Luar Negeri Rusia kembali meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) membahas provokasi Ukraina terkait kondisi kota Bucha.

Dikutip dari Reuters, Rusia menyebut apa yang terjadi di kota Bucha yang berjarak 37 km dari Kiev tersebut sebagai 'provokasi kejahatan oleh tentara dan kaum radikal Ukraina'.

"Hari ini Rusia akan mendesak lagi agar Dewan Keamanan PBB mengelar sidang sehubungan dengan provokasi kejahatan tentara dan kaum radikal Ukraina di kota ini," ujar juru bicara kementrian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Baca Juga: LIVE STREAMING dan Jadwal AKSI Indonesia 2022 Tonton Aksi TOP 24-Grup 3 Kloter Naim: Ali, Zali, Rudini, Ilyas

Seperti diketahui, Bucha menjadi sorotan dunia ketika foto-foto pasca perang memperlihatkan kondisi mengenaskan.

Ukraina menuduh tentara Rusia yang marah karena ditarik mundur, melakukan pembunuhan pada masyarakat sipil di kota tersebut.

Dari gambar dan video yang dilaporkan Reuters, ratusan korban perang dari masyarakat sipil terlihat bergelimpangan di jalanan.

Baca Juga: UPDATE Daftar Nama Peserta AKSI Indonesia 2022 TOP 24 Lengkap  Asal Daerah dan Kloter

Bangkai-bangkai tank dan kendaraan tempur lainnya juga tampak berserakan di jalanan.

Otoritas Ukraina melaporkan kurang lebih 410 masyarakat sipil telah ditemukan tewas.

Dengan rincian 300 orang tewas di Bucha, dan 57 jasad ditemukan dalam satu kuburan masal di salah satu titik kota tersebut.

Warga Bucha dilaporkan mengalami trauma serius sampai diberitakan tak mampu menjelaskan apa yang baru saja mereka saksikan.

Baca Juga: LENGKAP Hasil Klasemen AFF Futsal 2022 Grup A-B: Indonesia Kudeta Thailand, Malaysia Keok, Australia?

"Rusia lebih buruk dari ISIS. Mereka membunuh warga sipil saat pergi - karena marah dan hanya karena mereka ingin membunuh." Ujar pernyataan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba

"Kami masih mengumpulkan mayat-mayat tetapi jumlahnya sudah mencapai ratusan," Ujar Menlu Ukraina tersebut kembali.

Sementara di sisi lain, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan jika gambar-gambar yang dirilis oleh Ukraina di kota Bucha tersebut sebagai "potret lain dari rezim Kiev".

Kepala investigasi Rusia pada Senin, 4 April 2022, langsung memerintahkan penyelidikan atas dasar bahwa Ukraina sudah menyebarkan informasi sesat secara sengaja terkait tuduhan aksi militer Rusia di kota Bucha.*** 

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler