PBB Minta Taliban Izinkan Anak Perempuan di Afghanistan Bersekolah: Jangan Halangi Kebebasan Tempuh Pendidikan

28 Maret 2022, 19:48 WIB
PBB Minta Taliban Izinkan Anak Perempuan di Afghanistan Bersekolah: Jangan Halangi Kebebasan Tempuh Pendidikan.*/Reuters /

MEDIA BLITAR – Dewan Keamanan PBB kembali menegaskan untuk membebaskan anak-anak khususnya perempuan di Afghanistan guna menempuh pendidikan yang layak.

PBB mengaku sangat prihatin dengan keputusan penguasa Taliban Afghanistan yang tidak mengizinkan siswi sekolah menengah untuk kembali menuntut ilmu di sekolah.

Dewan meminta kelompok tersebut agar segera membuka kembali sekolah bagi kaum perempuan.

Baca Juga: Begini Tata Cara Doa Ziarah Kubur Jelang Bulan Puasa Puasa Ramadhan 1443 Lengkap Arti Arab dan Latinnya

“Anggota Dewan Keamanan ... kembali menegaskan hak atas pendidikan bagi seluruh warga Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan,” tulis pernyataan PBB pada Minggu 27 Maret 2022.

Pekan lalu Taliban mengurungkan pengumuman bahwa sekolah menengah atas (SMA) akan dibuka bagi para siswi.

Menurutnya, sekolah hanya akan dibuka setelah ada hukum Islam yang sesuai dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: Presiden Prancis Pakai Cara Lembut Desak Rusia, Tak Mau Sebut Putin ‘Tukang Jagal’ Kayak Joe Biden

 “Sekjen PBB sangat menyesalkan pengumuman otoritas Taliban di Afghanistan bahwa pendidikan anak perempuan dari kelas enam ke atas telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.”

“Kegagalan otoritas membuka kembali sekolah bagi anak perempuan, meskipun ada komitmen berulang, merupakan kekecewaan yang mendalam dan sangat merusak bagi Afghanistan,” katanya.

Baca Juga: Apa Itu Insiden Radiasi Nuklir Dahsyat Tahun 1989 di Chernobyl yang Disinggung Ukraina? Ini Penjelasannya

Untuk itu, kata Dujarric, Guterres menyerukan agar Taliban membuka kembali lembaga pendidikan tanpa penundaan lebih lanjut.

Seorang juru bicara Kementerian Pendidikan Taliban mengatakan kepada wartawan bahwa sekolah-sekolah menengah akan tetap ditutup sampai rencana "komprehensif" dan "Islami" disusun.

Sebelumnya, pada Rabu 23 Maret 2022, Taliban mengurungkan keputusan untuk membolehkan anak perempuan kembali ke bangku sekolah menengah, dengan alasan masih memikirkan soal seragam yang harus mereka pakai.

Baca Juga: Presiden Prancis Janji Bakal Bantu Warga Mariupol Ukraina, Himbau Joe Biden Berhati-hati dalam Kata-kata

Pembatalan pembukaan sekolah bagi anak-anak perempuan menunjukkan perpecahan di kelompok ini dan menggarisbawahi sikap elemen garis keras yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat secara umum.

Aktivis Mahouba Seraj, pendiri Jaringan Perempuan Afghanistan, mengatakan dirinya tak habis mengerti mengapa Taliban berubah pikiran.

Baca Juga: Jika Rusia Serang Kompleks PLTN Chernobyl Terus, Radiasi Nuklir Terdahsyat Tahun 1989 Bisa Terjadi: Apa Itu?

Secara tiba-tiba Amerika Serikat membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha, yang akan membahas isu ekonomi utama lantaran keputusan tersebut, kata pejabat AS pada Jumat.

DK PBB meminta Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons agar terlibat dengan pemangku kepentingan dan otoritas Afghanistan terkait mengenai isu tersebut dan kembali melaporkan perkembangannya.

***

 

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler