Selain Muncul Deltacron, Penyakit Florona Juga Patut Diwaspadai

10 Januari 2022, 12:47 WIB
ilustrasi - Selain Muncul Deltacron, Penyakit Florona Juga Patut Diwaspadai /Pixabay

MEDIA BLITAR - Setelah Deltacron muncul fenomena penyakit Florona.

Varian Florona atau Flu dan Corona adalah penyakit yang timbul dari gabungan infeksi virus influenza dan Covid-19.

Florona yang pertama kali terdeteksi di Israel tersebut dilaporkan menyebabkan gangguan tubuh yang disebabkan oleh infeksi Covid-19 dan flu disaat bersamaan.

Baca Juga: Cegah Laju Omicron! Kasus Terinfeksi Menjadi 414 di Indonesia

Melansir dari Indian Express, kasus pertama kali dideteksi pada seorang pasien wanita hamil yang bersiap melahirkan di rumah sakit.

Menurut media berita Israel, Yedioth Ahronoth, wanita hamil itu tidak mendapat vaksin Covid-19 maupun Influenza.

Florona terjadi di tengah peningkatan kasus terinfeksi virus Covid-19 varian Delta dan Omicron.

Baca Juga: 2 Makanan ini Bisa Dikonsumsi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan dr Zaidul Akbar

Menurut para dokter di Israel, tingkat infeksi flu sedang mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir

Apa itu Florona?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, Florona adalah gabungan penyakit yang disebabkan oleh infeksi dua virus yang terjadi dalam waktu yang sama.

"Cara paling efektif untuk mencegah rawat inap serta COVID-19 dan influenza yang parah adalah vaksinasi dengan kedua vaksin tersebut," kata WHO.

Baca Juga: Biodata Lengkap Doni Salmanan, Crazy Rich Indonesia Pernah Jadi Tukang Parkir: Kelahiran - Usia

Berdasarkan situs mayoclinic.org, virus Covid-19 dan Influenza menyebar dengan cara yang sama.

Kedua virus tersebut menyebar diantara orang-orang yang tidak melakukan physical distancing atau menjaga jarak.

Penggunaan masker juga penting dalam mencegah penyebaran infeksi penyakit ini.

Virus Covid-19 maupun Influenza menyebar melalui tetesan cairan pernapasan atau partikel ludah yang keluar saat berbicara, bersin, dan batuk.

Baca Juga: Beredar Video Diduga Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Cek Faktanya!

Partikel tersebut berpotensi menempel ke wajah terutama mata, mulut dan hidung.

Masker yang wajib digunakan bertujuan untuk mencegah partikel-partikel tersebut masuk kedalam sistem pernapasan.

Dr. Shuchin Bajaj, pendiri serta direktur, Ujala Cygnus Group of Hospitals India memperingatkan bahwa potensi keparahan florona lebih besar karena dapat menyebar lebih cepat.

Baca Juga: Merasa Depresi? Begini Langkah Mudah Menjaga Mental Tetap Sehat Menurut Ahli

"Kedua virus tersebut dapat mendatangkan malapetaka di dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit lain juga. Inilah sebabnya harus menjadi perhatian," kata Dr. Bajaj.

Menurut mayoclinic.org, florona ini dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, seperti pneumonia, gangguan pernapasan akut, serangan jantung, radang jantung atau otak, stroke, bahkan gagal organ yang berujung kematian.

Baca Juga: Profil Biodata Diba Fahira Diduga Pacar Baru Keanu Agl, Rekan Selebgram Ramai Berikan Dukungan

Diagnosa

Florona memiliki 2 tahap dalam kemunculan gejalanya.

Selama 3 sampai 4 hari pertama, gejala mirip flu biasa akan muncul.

Sedangkan gejala Corona baru muncul setelah infeksi berlangsung selama 2 hari hingga 2 minggu.

Gejala Florona Juga sangat mirip dengan virus Covid-19 biasa, yakni batuk pilek, demam, sesak napas, hidung tersumbat dan pilek.

Baca Juga: 5 Bahaya dan Dampak Mengonsumsi Narkoba Bagi Hidup dan Kesehatan, Nomor 4 Bikin Ngeri

Menurut Dr. P Venkat, dokter penyakit dalam dari Rumah Sakit Paras, Gurugram, India, cara mendeteksi penyakit ini adalah melalui tes PCR.

"Tes PCR dilakukan untuk flu di mana kami menguji RNA (atau asam ribonukleat yang penting untuk segala bentuk kehidupan) virus," ujar Dr. Venkat.

"Untuk kedua virus, tes PCR yang berbeda dilakukan sebab genotipe kedua virus berbeda. Itu bisa dibedakan hanya dengan tes laboratorium," lanjutnya.

Baca Juga: Profil Biodata Doni Salmanan, Lulusan SD yang Kini Kaya Raya Pernah Jadi Tukang Parkir

Pencegahan

WHO menyatakan, cara melindungi diri dari Florona paling efektif adalah menaati protokol kesehatan, dan menerima vaksin Covid-19 serta vaksin influenza.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler