Melawan Takdir, Usia Disuntik Mati Pria Ini Masih Bernafas, Muntah dan Kejang-kejang

31 Oktober 2021, 18:30 WIB
Melawan Takdir, Usia Disuntik Mati Pria Ini Masih Bernafas, Muntah dan Kejang-kejang //Pexels/Pavel Danilyuk/

MEDIA BLITAR – Kisah seorang pria terpidana mati di Oklahoma, Amerika Serikat seperti melawan takdir kematian, ia tak langsung tewas setelah sebelumnya disuntik mati. John Marion Grant masih merasa kesakitan dan tersiksa saat meregang nyawa.

Melansir dari New York Post, Minggu 31 Oktober 2021, pria yang kini genap 60 tahun ini mengalami kejang-kejang dan muntah serta merasakan sakit disekujur tubuhnya setelah menerima suntikan yang mematikan.

Grant, 60, dihukum karena membunuh penjaga penjara Gay Carter pada 13 November 1998. Ia menikam Gay sebanyak 16 kali dengan pisau saat menjalani hukuman karena perampokan dan tuduhan senjata api ilegal.

Baca Juga: Kencing dan Mengeong seperti Kucing di Ruang Sidang Tersangka Pembunuhan Ini Diusir

Menurut reporter Associated Press Sean Murphy yang yang kebetulan berada di lokasi kejadian mengaku pria paruh baya ini mengalami kejang-kejang dan mulai muntah setelah eksekusi mati itu.

Grant masih terus bernafas selama beberapa menit di mana ia mengalami kejang-kejang dan kembali muntah sebelum tim eksekusi pemeriksaan kesadarannya.

Dia dinyatakan tak sadarkan diri pukul 16:15 dan diberikan obat-obatan kedua pada pukul 16:16 waktu setempat.

Baca Juga: Malaysia Ciptakan Kondom Unisex Bisa untuk Pria dan Wanita Pertama di Dunia, Penasaran Gimana Bentuknya?

Nafasnya berhenti pada 16:17 dan Departemen Pemasyarakatan mencatat eksekusi selesai dengan Grant meninggal pada 16:21

Murphy mengatakan dari 14 eksekusi yang dia saksikan, ini adalah yang pertama dia melihat narapidana bak melawan takdir kematian dan muntah setelah jarum mematikan itu disuntikkan.

Departemen Pemasyarakatan Oklahoma akan melanjutkan pelaksanaan hukuman mati pada hari Selasa sesuai undang-undang negara bagian di mana Grant menjadi yang pertama dibunuh oleh negara bagian dalam lima tahun.

Baca Juga: Presiden Indonesia Hadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Rome, Terkait Ekonomi Hingga Kesehatan Global

Eksekusi di penjara Oklahoma sempat ditunda setelah gagal menyuntik mati pada tahun 2014, hal ini karena seorang narapidana menggelepar di brankar dan kejadian salah kirim obat-obatan pada tahun 2015.

Satu narapidana dieksekusi dengan obat yang tidak disetujui, sedangkan narapidana kedua dibawa ke ruang kematian sebelum petugas penjara menyadari obat eksekusi yang dikirim salah.

Narapidana hukuman mati di Oklahoma sekarang disuntik dengan koktail tiga obat yang disetujui: midazolam, vecuronium bromide, dan potasium klorida.

Saat ini ada 44 narapidana yang menunggu hukuman mati di Oklahoma, menurut Pusat Informasi Hukuman Mati.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler