Rusia Diduga Melanggar, NATO Gregetan hingga Tangkap 8 Anggota Misi Rusia dan Minta Anggotanya Waspada Fitnah

8 Oktober 2021, 08:29 WIB
Rusia Diduga Melanggar, NATO Gregetan hingga Tangkap 8 Anggota Misi Rusia dan Minta Anggotanya Waspada Fitnah /Pixabay/WikiImages/

MEDIA BLITAR - Rusia dianggap melanggar setelah 8 anggota misi Rusia dikabarkan tertangkap karena indikasi melancarkan fitnah. Tak mau tinggal diam Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO meminta seluruh negara yang menjadi anggotanya mewaspadai segala bentuk upaya ‘fitnah’ yang digaungkan oleh Rusia.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis 7 Oktober 2021 mengungkapkan hal ini melalui siaran pers, menyusul insiden pengusiran delapan anggota misi Rusia untuk NATO.

Baca Juga: NATO Minta Anggotanya Waspada Ancaman Fitnah Rusia yang Semakin Menjadi-jadi

Stoltenberg menegaskan pengusiran itu tidak terkait dengan kejadian tertentu karena kedelapan anggota tersebut adalah "pejabat intelijen Rusia yang tak diakui”, bahkan diduga pula aktivitas yang dilakukan oleh 8 anggota ini tak ada hubungannya dengan kewenangan mereka.

“Keputusan ini tidak terkait dengan peristiwa tertentu, namun kini kami melihat beberapa kali, peningkatan aksi fitnah Rusia, dan oleh sebab itu kami mesti waspada,” ungkapnya saat konferensi pers.

Baca Juga: Sambil Menyelam Minum Air, Pejabat dan Peneliti Indonesia Upayakan Lestaikan Owa Jawa dan Budidaya Kopi

“Aktivitas delapan anggota tersebut tidak sesuai dengan akreditasi mereka,” kata Stoltenberg yang menggambarkan hubungan dengan Rusia berada di titik terendah mereka sejak berakhirnya Perang Dingin.

“Itu karena tabiat Rusia. Kami melihat tindakan agresif mereka,” katanya, merujuk pada pembangunan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina dan apa yang disebutnya sebagai pelanggaran terhadap Traktat Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF Treaty).

Baca Juga: Korea Utara Akan Pulihkan Hotline Untuk Memperbaiki Hubungann Dengan Korea Selatan

Stoltenberg menyebutkan NATO akan melanjutkan pendekatan jalur ganda' mereka terhadap pertahanan dan dialog dengan Rusia.

“Kami juga siap untuk menggelar pertemuan dewan NATO-Rusia. Kami sebenarnya sudah lama mengundang Rusia. Hingga saat ini, Rusia tidak memberikan respons positif,” paparnya.

Stoltenberg mengatakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Maje.

Baca Juga: Israel Tuduh Iran Rencanakan Serangan Siprus, setelah Tersangka Ditangkap

Umum PBB bulan lalu untuk menyepakati pertemuan baru dewan, yang dinilai sangl krusial un digelar mengingat ketegangan tinggi saat ini, tidak membuahkan hasil.

Pemerintah Rusia sebelumnya mengatakan bahwa pengusiran tersebut hampir sepenuhnya mengacaukan asa mereka bahwa hubungan kedua pihak dapat dinormalisasi dan dialog dengan NATO dapat dilanjutkan.

Pada Rabu anggota dewan Rusia yang pro-pemerintah mengatakan Moskow akan membalas, meski tidak harus setimpal.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler