Media Blitar – Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO meminta seluruh negara yang menjadi anggotanya mewaspadai segala bentuk aksi ‘fitnah’ yang dilancarkan oleh Rusia.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis, menyusul insiden pengusiran delapan anggota misi Rusia untuk NATO.
Stoltenberg menegaskan pengusiran itu tidak terkait dengan kejadian tertentu karena kedelapan anggota tersebut adalah "pejabat intelijen Rusia yang tak diakui”, bahkan diduga pula aktivitas yang dilakukan oleh 8 anggota ini tak ada hubungannya dengan kewenangan mereka.
Baca Juga: Hasil Piala Sudirman 2021: Indonesia Menang Telak Atas Rusia 5-0 di Pertandingan Pertama Grup C
“Keputusan ini tidak terkait dengan peristiwa tertentu, namun kini kami melihat beberapa kali, peningkatan aksi fitnah Rusia, dan oleh sebab itu kami mesti waspada,” ungkapnya saat konferensi pers.
“Aktivitas delapan anggota tersebut tidak sesuai dengan akreditasi mereka,” kata Stoltenberg yang menggambarkan hubungan dengan Rusia berada di titik terendah mereka sejak berakhirnya Perang Dingin.
“Itu karena tabiat Rusia. Kami melihat tindakan agresif mereka,” katanya, merujuk pada pembangunan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina dan apa yang disebutnya sebagai pelanggaran terhadap Traktat Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF Treaty).
Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Sudirman 2021: Indonesia Lawan ROC Rusia Pada 26 September
Stoltenberg menyebutkan NATO akan melanjutkan pendekatan jalur ganda' mereka terhadap pertahanan dan dialog dengan Rusia
“Kami juga siap untuk menggelar pertemuan dewan NATO-Rusia. Kami sebenarnya sudah lama mengundang Rusia. Hingga saat ini, Rusia tidak memberikan respons positif,” paparnya.