Kasus Penculikan dan Pelecehan Seksual atas Oknum Polisi Inggris, Kepolisian Metropolitan: Muak, Marah, Hancur

1 Oktober 2021, 11:01 WIB
Ribuan pelayat dan pengunjuk rasa di kota London Inggris terlibat bentrok dengan polisi atas pembunuhan Sarah Everard /Channel News Asia/AP/Victoria Jones

MEDIA BLITAR – Beberapa bulan belakangan, sejumlah penduduk Inggris menyorot kasus kematian perempuan bernama Sarah Everard.

Hal ini berkaitan dengan aksi keji yang dilakukan seorang perwira London, Wayne Couzens yang diduga salah guna jabatan untuk melakukan aksi penculikan dan pelecehan seksual, berujung maut bagi Sarah Everard.

Sikap oknum perwira London ini, mengundang kemarahan dan unjuk rasa warga.

Berjalannya proses persidangan, oknum perwira London ini, akan hidup di sel tahanan seumur hidup, yang diartikan tak memiliki peluang pembebasan bersyarat.

Baca Juga: Salah Guna Jabatan Perwira Inggris, Makan Korban Perempuan dalam Kasus Pelecehan Seksual hingga Pembunuhan

Sementara itu, seperti yang diwartakan Reuters, bahwa Kepolisian Metropolitan yang menyelidiki pembunuhan itu, mengatakan bahwa mereka "muak, marah, dan hancur" dengan kejahatan Couzens. Dan Komisaris Cressida Dick telah meminta maaf kepada keluarga Everard.

"Polisi kami ada di sana untuk melindungi kami, dan saya tahu bahwa petugas akan ikut merasakan keterkejutan dan kehancuran kami atas pengkhianatan menyeluruh terhadap tugas ini," kata Perdana Menteri Boris Johnson.

Baca Juga: Pria Asal Australia ini Berhasil Pecahkan Rekor Dunia Guinness Melakukan Plank Selama 9 Jam

Pengawas polisi Inggris sedang menyelidiki kegagalan polisi dalam menyelidiki insiden tidak senonoh yang terkait dengan Couzens pada 2015, dan dua tuduhan serupa lainnya pada Februari tahun ini.

Selain itu, anggota parlemen oposisi Harriet Harman meminta Dick untuk mengundurkan diri.

"Sarah Everard hanya berjalan pulang. Wanita harus bisa mempercayai polisi bukan takut pada mereka. Kepercayaan wanita pada polisi akan hancur," kata Harman di Twitter.

Baca Juga: Ketua WHO Harap Kolaborasi Terjalin Baik dengan China, untuk Selidiki Asal Covid-19 Tahap Dua

Dalam sebuah pernyataan di luar pengadilan, Dick tidak menjawab pertanyaan tentang posisinya sendiri.

"Tindakannya adalah pengkhianatan kotor terhadap semua yang diperjuangkan kepolisian. Apa yang dia lakukan tidak terpikirkan dan mengerikan, pria ini telah mempermalukan Met (polisi)" katanya, menggambarkannya sebagai "salah satu peristiwa paling mengerikan di sejarah 190 tahun Layanan Polisi Metropolitan".

Baca Juga: Petani di India Berhasil Menciptakan Inovasi Baru Menciptakan Varian Mangga Unik

"Tidak ada kata-kata yang dapat sepenuhnya mengungkapkan kemarahan dan kesedihan yang luar biasa yang kita semua rasakan tentang apa yang terjadi pada Sarah. Saya sangat menyesal,” ucapnya.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler