WHO Usulkan Studi Fase Kedua di China dan Audit Laboratorium, Usut Asal-usul Covid-19

16 Juli 2021, 21:37 WIB
WHO Usulkan Misi Baru Usut Asal-usul Covid-19 ke China dan Audit Laboratorium.* /Reuters

MEDIA BLITAR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengusulkan studi fase kedua di China untuk mengusut asal usul virus corona, termasuk audit laboratorium di Wuhan.

Kendati demikian, belum ada tanda, jika Beijing akan menerima penyelidikan internasional ini lebih lanjut, seperti yang dikuti dari Reuters.

Rencana ini, disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada negara-negara anggota, pada pertemuan tertutup di hari Jumat, sehari setelah menyampaikan bahwa penyelidikan terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran virus di China.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19: Kelaparan Dunia, Kekurangan Gizi Melonjak Sejak Tahun Lalu

Sementara itu, sebuah tim yang dipimpin WHO telah menghabiskan empat minggu di sekitar pusat kota Wuhan, dengan para peneliti China yang menyampaikan dalam sebuah laporan pada bulan Maret, jika virus mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Akan tetapi, negara-negara termasuk Amerika Serikat dan beberapa ilmuwan telah menuntut penyelidikan lebih lanjut, terutama ke Institut Virologi Wuhan yang sedang melakukan penelitian tentang kelelawar.

Rencana WHO menyerukan studi lebih lanjut di China, khususnya untuk audit laboratorium di sekitar Wuhan.

Baca Juga: Badan Medis India Peringatkan untuk Tak Buka Pariwisata karena Ancaman Covid-19

“Kita butuh informasi, informasi langsung seperti apa situasi lab ini sebelum dan di awal pandemi. Nanti kalau kita dapat informasi yang lengkap, kita bisa mengecualikan itu. Salah satu tantangannya lagi, lho, tantangan dari akses dan juga transparansi terkait hipotesis yang diajukan," kata Tedros kepada wartawan, pada Kamis.

Pada jumpa pers reguler pada hari Jumat, ketika ditanya tentang komentar Tedros, juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian mengatakan bahwa beberapa data tidak dapat disalin atau meninggalkan China karena melibatkan informasi pribadi.

Tidak jelas apakah rencana WHO itu adalah "daftar keinginan". Namun, seorang diplomat mengatakan kepada Reuters, menyampaikan, "Itu sangat bertentangan dengan apa yang dikatakan China selama beberapa bulan terakhir."

Baca Juga: Hentikan Penyebaran Covid-19, Pembatasan Ketat di Sydney Australia Diperpanjang Satu Minggu

Misi China untuk PBB di Jenewa mengeluarkan pernyataan pada Kamis malam, yang mengatakan bahwa 48 negara berkembang telah menulis surat kepada WHO, yang menyerukan "studi global tentang penelusuran asal" untuk dipandu oleh sains dan bukan oleh politik.

"Namun, untuk beberapa waktu, beberapa negara, yang dipimpin oleh AS, telah menstigmatisasi epidemi, memberi label geografis pada virus dan mempolitisasi studi asal," katanya.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler