Network
MEDIA BLITAR – Badan Dokter Negara India menyampaikan bahwa, pembukaan tujuan wisata India dan mengizinkan perjalanan ziarah dapat menjadi salah satu penyebar Covid-19 dan munculnya gelombang ketiga.
Diketahui sebelumnya, India mengalami gelombang kedua yang terjadi beberapa waktu lalu, dan sebagian besar didorong oleh varian Delta.
Akan tetapi, para ahli khawatir bahwa gelombang infeksi ketiga, akan terjadi tidak lama lagi, karena pembatasan perjalanan telah dilonggarkan di berbagai bagian negara.
Dan pada hari Senin, Asosiasi Medis India, badan dokter terkemuka India, mengimbau pemerintah negara bagian dan warga negara, untuk tidak menurunkan kewaspadaan mereka terhadap Covid-19, dengan mengatakan gelombang ketiga tidak dapat dihindari, jika sejumlah elemen masyarakat abai.
"Sangat menyakitkan untuk dicatat, di masa genting ini seperti ini, di banyak bagian negara, baik pemerintah maupun publik terlena dan terlibat dalam pertemuan massal tanpa mengikuti protokol Covis," kata IMA dalam siaran persnya, yang dikutip dari Reuters.
Komentar dari IMA menggemakan komentar dari pejabat senior pemerintah, yang telah mendesak warga untuk menghindari berkerumun di tempat-tempat wisata dan memperingatkan bahwa gelombang kedua virus corona belum berakhir.
Baca Juga: Negara Bagian Terpadat di India, Promosikan Kebijakan Dua Anak Cukup
"Touris bonanza, perjalanan ziarah, semangat keagamaan semuanya dibutuhkan, tetapi bisa menunggu beberapa bulan lagi," kata IMA, menambahkan bahwa membuka diri untuk ritual ini dan memungkinkan orang yang tidak divaksinasi untuk pergi ke pertemuan massal ini adalah penyebar yang potensial untuk Covid gelombang ketiga.
India pada hari Senin melaporkan 37.154 kasus Covid-19 baru, dan 724 kematian baru dalam 24 jam terakhir, data kementerian kesehatan menunjukkan, dibandingkan dengan puncak lebih dari 400.000 infeksi sehari pada bulan Mei.
