Network
MEDIA BLITAR – Pada bulan April dan Mei 2021, India dikabarkan mengalami lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah pun cukup kuwalahan untuk menanganinya, bahkan dikabarkan untuk mendapatkan oksigen medis, penduduk India perlu masuk dalam antrian panjang.
Atas hal ini, sejumlah penduduk India yang terpapar Covid-19, dilaporkan meninggal dunia.
Sementara itu, dikabarkan jika belum terlaksana proses kremasi kepada seluruh jenazah, sehingga sejumlah jenazah pasien Covid-19 dibuang ke sungai. Tentu hal ini mendapat kecaman dari beberapa pihak yang ada di India.
Baca Juga: Ribuan Penduduk India Dapatkan Vaksin Covid-19 Palsu, Polisi Tangkap Oknum Penipuan
Dan beberapa waktu yang lalu, dikabarkan jika India mengalami banjir musiman. Dilaporkan jika sungai Gangga juga mengalami banjir musiman ini, hal ini mengakibatkan sejumlah jenazah yang terkubur di tepi sungai, menjadi terlihat di permukaan.
Menanggapi hal ini, seperti yang diwartakan PR Bekasi: ‘Ratusan Makam Covid-19 di India Terdampak Banjir Sungai Gangga’ membuat pejabat Kota Utara Allahabad, yaitu Neeraj Kumar Singh menyampaikan, "Kami tidak menggali mayat apa pun tetapi hanya yang mengambang karena naiknya ketinggian air yang sedang dikremasi."
Baca Juga: Tips dan Langkah Kurangi Resiko Tertular Virus Corona Varian Delta
"Daerah ini tersebar lebih dari satu kilometer dan dugaan kami adalah ada sekitar 500-600 mayat yang dimakamkan," ucapnya.
Sementara itu, menilik kasus lonjakan Covid-19 yang sempat terjadi di India, hinnga terjadi peningkatan angka kematian. Dikabarkan, jika sejumlah keluarga yang tidak mampu membeli kayu bakar, memilih membawa jenazah anggota keluarga ke sungai Gangga, atau memakamkan jenazah di sandbank yang berada dekat dengan sungai, dari pada melakukan kremasi trsisional Hindu.
