Dampak Pandemi Covid-19: Kelaparan Dunia, Kekurangan Gizi Melonjak Sejak Tahun Lalu

- 12 Juli 2021, 21:49 WIB
Ilustrasi sembako.
Ilustrasi sembako. /Pixabay/Pexels

MEDIA BLITAR - Tingkat kelaparan dan kekurangan gizi dunia memburuk secara dramatis tahun lalu, dengan sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh pandemi COVID-19, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diterbitkan pada Senin.

Setelah hampir tidak berubah selama lima tahun, jumlah orang yang kekurangan gizi naik menjadi sekitar 768 juta pada tahun lalu, setara dengan 10% dari populasi dunia dan peningkatan sekitar 118 juta dibandingkan 2019.

Lebih lanjut, seperti yang dikutip dari Reuters bahwa badan-badan PBB yang termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menilai bahwa laporan tersebut adalah penilaian komprehensif pertama dari kerawanan pangan dan gizi sejak pandemi muncul.

Baca Juga: Badan Medis India Peringatkan untuk Tak Buka Pariwisata karena Ancaman Covid-19

"Sayangnya, pandemi terus mengekspos kelemahan dalam sistem pangan kita, yang mengancam kehidupan dan mata pencaharian. Tidak ada wilayah di dunia yang selamat," kata badan-badan PBB dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, pada edisi 2021 tentang "Keadaan Ketahanan Pangan dan Gizi di Dunia" memperkirakan bahwa, untuk tujuan pembangunan berkelanjutan PBB dari nol kelaparan pada tahun 2030 akan meleset dengan selisih hampir 660 juta orang.

Angka itu, 30 juta lebih tinggi daripada skenario di mana pandemi tidak terjadi.

"Ketakutan terburuk kami menjadi kenyataan. Membalikkan tingkat kelaparan kronis yang begitu tinggi akan memakan waktu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun," kata kepala ekonom WFP Arif Husain.

Baca Juga: Unik! Berikut 12 Kota di Dunia Punya Nama Sama dengan Kosakata di Kamus Bahasa Indonesia, Nomor 4 Barbar

Ada peningkatan momentum diplomatik tahun ini untuk mengatasi kelaparan dan kekurangan gizi dengan KTT mendatang, seperti KTT Sistem Pangan PBB dan KTT Nutrisi untuk Pertumbuhan. Namun, laporan itu menekankan bahwa tantangannya sangat besar.

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah