Ribuan Penduduk India Dapatkan Vaksin Covid-19 Palsu, Polisi Tangkap Oknum Penipuan

27 Juni 2021, 19:43 WIB
Niat dapatkan vaksin Covid-19, ribuan warga India di Mumbai dan Kolkata malah disuntik vaksin palsu. /PTI

MEDIA BLITAR – Banyak negara kini melakukan vaksinasi Covid-19 kepada penduduk mereka, dengan harapan dapat menekan angka peningkatan kasus Covid-19, dan bangkit bersama-sama dari pandemi.

Kendati demikian, dilaporkan oleh pihak kepolisian India, jika pihaknya menangkap oknum yang menyuntikkan vaksin palsu kepada sejumlah penduduk India.

Aksi penipuan vaksin Covid-19 palsu ini, terjadi di Mumbai, Maharashtra dan Kolkata, Benggala Barat.

Pada Jumat, 25 Juni 2021 kepolisian India melaporkan bahwa di Mumbai ada sekitar 2.000 orang disuntik vaksin Covid-19 palsu. Selain itu, 500 orang di Kalkota, Benggala Barat mengalami hal yang sama.

Baca Juga: Polri Beri Klarifikasi Soal Isu Surat Vaksin Covid-19 Sebagai Syarat Pembuatan SIM, Apakah Hoax?

Momen pemalsuan vaksin Covid-19 terjadi di tengah-tengah peningkatan vaksinasi pada minggu ini.

Vaksinasi yang meningkat tajam terjadi karena, pihak otoritas kesehatan Mumbai memberikan kebebasan tentang jenis suntikan yang diberikan, mengingat pada April dan Mei 2021, India mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Seperti yang diwartakan PR Bekasi sebelumnya: “Niat Dapatkan Vaksin Covid-19, Ribuan Warga India Malah Disuntik Vaksin Palsu Berisi Air Garam” mengabarkan bahwa, kepolisian India menyampaikan bahwa sekitar 2.000 orang tersebut, mendapatkan suntikan air garam.

Menanggapi kasus ini, pihak kepolisian telah menangkap sepuluh orang, termasuk dua orang dokter dari sebuah rumah sakit swasta yang ada di Mumbai.

Baca Juga: Suntik Dosis Vaksin Sinovac yang Ketiga, Apakah Diperlukan? Ini Penjelasannya

"Kami (kemudian) menemukan bahwa delapan kamp lagi diselenggarakan oleh sindikat ini," kata Vishwas Patil, komisaris gabungan polisi divisi hukum dan ketertiban.

Lebih lanjut, pihak kepolisian menerangkan jika oknum penipuan mengantongi uang tunai 1,24 juta rupee atau setara dengan Rp241,5 juta dalam aksinya melakukan penipuan terkait vaksin Covid-19.

Sementara itu, kepolisian yang bertugas di Kolkata menyampaikan, telah mengamankan seorang pria yang menyamar sebagai pegawai negeri dengan gelar master di bidang genetika, yang mana pria tersebut, dilaporkan telah mendistribusikan delapan kamp vaksinasi palsu.

Baca Juga: Apakah Vaksin Covid-19 di Indonesia Bisa Melindngi Orang dengan Komorbid? Ini Penjelasannya

Pejabat Kolkata, Atin Ghosh menyampaikan jika, oknum penipu di Kolkata melancarkan aksi dengan memberi label palsu pada botol yang diklaim sebagai vaksin Covid-19 dengan tulisan ‘AstraZeneca Covishield’, yang kini telah disita.

"Ditemukan bahwa label Covishield menempel di label lain, yaitu Amikacin Sulphate 500 mg, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, tulang, otak, paru-paru dan darah," ucapnya.

Aksi penipuan ini terungkap, ketika seorang aktris dan politisi melaporkan kepada polisi atas kecurigaannya soal vaksin yang mereka terima di salah satu kamp.

Baca Juga: Varian Delta Mulai Terdeteksi di Wilayah Indonesia, Vaksin AstraZeneca Disebut Ampuh Cegah Varian Ini

Atas laporan tersebut, kepolisian menyita kartu identitas palsu dari tersangka.

Insiden vaksinasi palsu ini, membuat sejumlah penduduk India merasa khawatir tentang efek sampingnya.

“Yang saya khawatirkan adalah bagaimana mendapatkan dosis sebenarnya sebelum gelombang ketiga melanda," ucap Ruma Sikdar, pria berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai kuli bangunan, yang mengeluhkan mengantuk dan rasa tidak nyaman di lengan usai mendapatkan vaksin palsu tersebut.

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca Lebih Efektif Untuk Lawan Varian India: Delta dan Kappa

Selain itu, Debjit Majumdar pria berusia 20 tahun yang menjadi mahasiswa, mengaku kesal dengan pelaku yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk memberikan vaksin palsu.
 
"Kami tidak mengira ini bisa terjadi ketika dunia sedang berjuang melawan pandemi," ucapnya.

Sementara itu, menanggapi hal ini, Debashis Barui, seorang pejabat kesehatan Kolkata menyampaikan, "Jika ada keadaan darurat, otoritas sipil akan mengatur kamp medis di daerah itu untuk merawat mereka yang mendapat vaksin palsu."

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler