Awal Mula Konflik Israel dan Palestina yng Sudah Berjalan Sejak 100 Tahun Lalu

21 Mei 2021, 16:40 WIB
Awal Mula Konflik Israel dan Palestina yng Sudah Berjalan Sejak 100 Tahun Lalu /Pixabay/Ben_Kerckx.

MEDIA BLITAR – Konflik antara Palestina dan Israel sampai saat ini masih menjadi sorotan dari segala pihak di dunia, serta perang negara Palestina dan Israel yang semakin memanas antar kedua negara tersebut dan banyak korban jiwa yang berjatuhan.

Lantas bagaimana konflik yang menyebabkan semua itu terjadi?

Dilansir MediaBlitar dari laman website BBC, awal mulai konflik menyebabkan semua terjadi bagi kedua negara tersebut harus segera kita ketahui mengingat panjangnya masalah yang terus terjadi dari tahun ke tahun dan masalah antara negara Palestina dan Israel sudah berjalan sejak 100 tahun lebih.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Mangga, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Imun Tubuh

Setelah penguasa sebagian wilayah Timur Tengah, Kesultanan Utsmaniyah, yang kalah dalam perang dunia pertama, lalu Negara Inggris yang mengambil alih kawan yang sudah dikenal sebagai Palestina.

Namun hal itu muncul dan terjadi lagi ketegangan setelah rumah nasional didirikan oleh Negara Inggris, serts hal itu terjadi atas perintah masyarakat dunia dan rumah dunia merupakan tempat warga Yahudi di Palestina.

Sementara itu wilayah yang terjadi diakui sebagai tanah air leluhur kaum Yahudi, akan tetapi warga Arab Palestina juga mengakuinya dan pada tahun 1920-an hingga 1940-an yang dikatakan orang Yahudi akan datang ke wilayah tersebut semakin bertambah.

Baca Juga: Zhank Yiming Mengundurkan Diri Sebagai CEO Aplikasi Media Sosial Tiktok

Banyak di antara mereka ialah orang Yahudi yang menyelamatkan diri dari persekusi Eropa, serta mencari tanah air sesudah Holokaus Perang Dunia Kedua, sementara itu Negara Arab dan Yahudi akan dikabarkan meningkat kasus kekerasan, serta aksi menentang kekuasaan Inggris juga meningkat.

Sebagaimana dikutip MediaBlitar.com dari laman website BBC.com, PBB memutuskan wilayah Palestina terbagi menjadi 2 negara terpisah bagi bangsa Yahudi dan bangsa Arab Palestina, dengan adanya hal itu terjadi pada tahun 1947 adaupun Yerusalem yang ditetapkan sebagai kota internasional.

Adanya peraturan yang sudah diterima itu oleh kalangan pemimpin Yahudi namun ditolak oleh bangsa Arab yang kemudian tidak pernah diterapkan, sementara itu terjadinya pembentukan Israel dan malapetaka.

Baca Juga: ANDIN MIMPI BURUK! Reyna Panggil Nino Papa? Bocoran Ikatan Cinta Jumat 21 Mei 2021

Dengan adanya permasalahan yang kunjung usai pada tahun 1948 penguasa Inggris angkat kaki dan para pemuka Yahudi mendeklarasikan pembentukan negara Israel, serta warga Palestina pada saat itu menyuarakan penolakan.

Kemudian, terjadilah perang yang semaki memanas sampai sekarang dan tentara dari negara-negara Arab yang bertetangga juga melakukan penyerbuan dan ratusan ribu warga Palestina yang melarikan diri untuk meninggalkan rumah dalam peristiwa yang mereka menyebutkan sebagai Al-Nakba.

1 tahun kemudian pada saat perang hendak berhenti melalui gencatan senjata dan Israel sudah berhasil menguasai sebagaian besar wilayah, serta negara Yordania dikatakan menduduki wilayah yang kemudian menjadi tepi barat dan Mesir menguasai Gaza.

Baca Juga: Pakai Korset Ketat Tanpa Baju Dalam, Penampilan Marion Jola Bikin Netizen Terpukau!

Negara Yerusalem dibagi antara pasukan Israel di bagian barat dan pasukan Yordania di bagian timur, serta tidak ada perjanjian perdamaian antara kedua belah pihak yang terjadi dalam perang dan pertempuran sudah selama puluhan tahun berikutnya.

Dalam perang berikutnya pada tahun 1964 negara Israel yang menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat dan sebagian wilayah dataran tinggi Golan yang suah dikuasai Suriah, Gaza, serta Semenanjung Sinai yang dikuasai oleh Mesir.

Kebanyakan pengungsi Palestina dan keturunan mereka yang tinggal di Gaza dan Tepi Barat, selain itu negera tetangga Suriah, Yordania dan Lebanon juga dikatakan sebagai tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Bukan Anak Kandung, Ashanty Merasa Kehilangan dan Sebut Aurel Hermansyah Sebagai Setengah Hidupnya

Sementara itu Israel tidak memperbolehkan para pengungsi dan keturunan mereka pulang ke rumah mereka sendiri dan Israel memberikan alasan kepulangan pengungsian akan membebani negara tersebut, serta akan mengancam keberadaan negara itu sebagai negara Yahudi.

Pada saat itu negara Israel masih memiliki kekuasaan atas Tepi Barat, meskipun sudah mundur dari Gaza, PBB masih menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari wilayah yang diduduki Israel dan Israel mengakui keseluruhannya Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Sementara itu Palestina sebagai ibu kotanya di masa depannya, serta salah satunya negara Amerika Serikat merupakan salah satu dari segelintir negara yang mengakui klaim Israel atas keseluruhan kota tersebut.

Baca Juga: Single Terbaru BTS Pecahkan Rekor YouTube! Ini Lirik Lagu Butter dan Terjemahannya

Dapat dikatakan sekitar 50 tahun terakhir, Negara Israel yang sudah mulai pembangunan permukiman di daerah-daerah tersebut yang kini ditempati lebih dari 600.000 warga Yahudi.

Palestina juga menegaskan pembangunan itu melanggar hukum internasional dan menjadi batu sandungan dalam perundingan perdamaian, akan tetapi Israel menepisnya dengan adanya permasalahan antara kedua negara tersebut yang gagal mencapai titik temu sejumlah masalah.

Salah satunya yakni perbuatan yang dilakukkan terhadap pengungsian Palestina, selain itu konflik lain yang terkait dengan Yerusalem kedua pihak seharusnya berbagi kota tersebut dan negara Palestina semestinya didirikan berdampingan dengan Israel.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Rayakan Pesta Ulang Tahun hingga Picu Kerumunan, Netizen Ketus: Dipenjara Gak Ya?

Selama 25 tahun terakhir, perundingan perdamaian masih sering dilakukan, hingga kini belum berhasil menyelesaikan konflik, serta dikatakan konflik Palestina dan Israel belum akan terselesaikan dalam waktu dekat.

Sementara itu Amerika Serikat menawarkan rencana baru ketika Donald Trump menjabat sebagai presiden, lalui ditolak oleh Palestina karena dianggap condong ke Israel dan pada akhirnya tidak pernah diterapkan.

Sampai saat ini kesepakatan kedua belah pihak akan menjadi pintu untuk mendamaikan keadaan di masa depan, meski saat ini dikatakan masalah anatara dua negara itu sangatlah rumit dan konflik Palestina dan Israel yang akan terus berlanjut selama belum adanya kesepakatan yang disetujui.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler