MEDIA BLITAR - Masjid Al Aqsa, gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur mengalami penyerangan pada Jumat, 7 Mei 2021 malam.
Dilansir dari Pikiran-rakyat.com, terdapat polisi yang melakukan penyerangan terhadap para jamaah yang sedang salat tarawih.
Penyerangan oleh polisi tersebut menggunakan senjata berupa granat kejut dan peluru karet.
Baca Juga: Bahagia Aurel Hamil Anak Pertama, Krisdayanti Ungkap Hal Mengejutkan Hingga Atta Halilintar Melongo
Hal ini berujung pada bentrok antara pemuda Palestina dengan para tentara Israel.
Pemuda Palestina tersebut melempari tentara Israel dengan batu dan botol kaca.
Di sisi lain, bentrokan juga terjadi antara pasukan keamanan Israel dengan warga Palestina.
Tidak hanya itu, polisi Israel yang juga menyerang pemuda Palestina bagian lain, tepatnya di depan gerbang Damaskus dan Es-Sahire Kota Tua.
Baca Juga: Menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2022 di UEA, Shin Tae Yong Panggil 37 Pemain Untuk Ikuti TC
Ini membuat para peremupuan dan anak-anak panik luar biasa.
Para polisi Israel tersebut diketahui ingin membubarkan salat tarawih jamaah Palestina.
Akibat dari penyerangan di masjid Al-Aqsa tersebut, sekitar 200 orang mengalami luka-luka.
Sebenarnya, jumlah ini sudah meningkat setelah 4 jam sebelumnya yaitu sekitar 53 warga Palestina yang terluka.
Baca Juga: Atta dan Aurel Beri Kabar Kehamilan Melalui Panggilan Video, Orang Tua di Malaysia Ceritakan Hal ini
Selanjutnya, 88 orang dilarikan ke rumah sakit di Yerusalem, sementara yang lain melakukan rawat jalan.
Diketahui sebagian besar cedera disebabkan oleh peluru karet yang ditembakkan oleh polisi Israel.
Mengetahui kejadian tersebut, direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar al-Kiswani, meminta semua polisi Israel supaya menghentikan serangan mereka dan mundur dari halaman masjid.***