Tujuan dari berdiam diri adalah melakukan evaluasi sekaligus perenungan hasil kerja dalam kurun waktu satu tahun sekaligus tahun sebelumnya.
Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu, merenungkan perihal kedekatan diri terhadap Tuhan. Ida Sang Hyang Widhi Wasa guna penyucian manusia (Bhuana Alit) alias diri dan alam semesta (Bhuana Agung).
Sejarah Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi bagi umat beragam Hindu merupakan tahun awal atau tahun pembaharuan, yakni membangun jalinan kedamaian atau kerukunan antara lingkungan dan manusia.
Sejarah Hari Raya Nyepi bermula dari dari pertikaian antar bangsa menurut dari Buku Nyepi: Kebangkitan, Toleransi, dan Kerukunan Karya Nyoman S Pendit terbut tahun 2001.
Seperti sebuah negara, agama Hindu lahir pada awal masehi. Pada permulaan tersebut banyak terjadi berbagai konflik antar suku memperebutkan kekuasaan antara Suku Saka, Suku Malawa, Suku Pahlawa dan Suku Yuwana.
Baca Juga: Everton vs Boreham Wood 4 Maret 2022: Prediksi Skor, H2H, Susunan Pemain, Link Streaming
Akhir dari segala konflik ketika suku lain dipimpin oleh Suku Saka dibawah kekuasaan Raja Kaiskha 1. Penguasa suku tersebut berhasil membuat perdamaian antara suku yang satu dengan lainnya.
Lantaran keberhasilan sang raja mendamaikan antar suku sekaligus dihormati oleh masyarakat. Akhirnya, Kerajaan di India memutuskan mengenang sosok agung sang raja dengan menggunakan kalender dari Suku Saka.