“Mereka ini harus kembali ke The Promised Land, tanah yang dijanjikan dalam keyakinannya,” sambungnya.
Baca Juga: Fadil Jaidi Bersama Ketua PMI Jusuf Kalla, Siap Salurkan Rp1 Miliar untuk Palestina
Hertzl yang didukung Rotschild mencoba menemui penguasa wilayah Palestina pada kala itu, Abdul Hamid II untuk membeli sebidang tanah di sana.
Namun, dengan tegas Abdul Hamid II menolak tawaran pembelian tersebut.
“Ini bukan salah agamanya, ini salah politisinya yang menginginkan kondisi ini terus seperti ini,” ucap Denny Darko.
“Ada ‘Sesuatu’ yang diperjuangkan, jadi rebutan,” sambungnya.
Menurut Denny Darko, ‘Sesuatu’ itu berupa komoditi ekonomi yang dicari banyak orang. Oleh karena itu, konflik Israel dan Palestina terus berlangsung.
Denny Darko menyatakan bahwa Israel sendiri merupakan negara ‘mata-mata’ dan kepanjangan tangan kepentingan politik negara Barat di Timur Tengah sendiri.
***