Maka hewan tunggangan nabi Muhammad saw disebut buraq karena kilatannya akan sampai pada tujuan hanya sebatas penglihatan saja. Begitu melihat suatu tempat, sampailah ia disana.
Layaknya binatang tunggangan, buraq dapat diikat di suatu tempat. Sebuah hadits shahih menyebutkan, nabi Muhammad saw bersabda, “Aku mengikat buraq di salah satu pintu masjid baitul maqdis, tepat di mana para nabi mengikatkan hewan tunggangan mereka” (Muslim no. 162).
Baca Juga: Hati-hati, Begini Penjelasan Wudhu di Kamar Mandi yang Ada Toiletnya, Menurut Ustadz Adi Hidayat
Benarkah Buraq Punya Sayap?
Banyak yang mengilutrasikan buraq layaknya gambar kuda bersayap. Bahkan kadang ditambahi tanduk seperti kuda sembrani. Bila kita memperhatikan hadits-hadits diatas, tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa buraq bersayap ataupun bertanduk.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa buraq ini perkara keimanan. Iman berarti meyakini dahulu baru hikmah akan datang.***