Benarkah Buraq Dalam Isra Miraj Adalah Kuda Bertanduk Dan Bersayap? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

- 28 Februari 2022, 11:37 WIB
Benarkah Buraq Dalam Isra Miraj Adalah Kuda Bertanduk Dan Bersayap? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat/ilustrasi/majelisqummania
Benarkah Buraq Dalam Isra Miraj Adalah Kuda Bertanduk Dan Bersayap? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat/ilustrasi/majelisqummania /

MEDIA BLITAR - Peristiwa Isra Miraj adalah perjalanan spiritual nabi Muhammad saw yang menakjubkan. 

Tidak hanya karena perjalanan tersebut dikawal langsung oleh malaikat Jibril dan Mikail, melainkan juga karena Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina memiliki jarak tempuh yang sangat jauh. 

Dan tentu saja, jarak antara Masjidil Aqsa dan Sidratul Muntaha lebih jauh lagi karena kedua tempat itu berada dalam dimensi yang berbeda.

Baca Juga: DAFTAR HARI LIBUR Nasional 2022, Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW Jatuh pada Tanggal 28 Februari 2022

Mekah dan Palestina berjarak sekitar 1.200 km atau 743,4 mil. Dengan hitungan matematika logis, seseorang akan membutuhkan waktu 12 jam perjalanan bila jarak tersebut ditempuh dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam. 

Perjalanan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha pun tak akan sampai tujuan bila diperhitungkan dengan akal sehat.

Ustadz Khalid Basalamah dalam kajiannya melalui kanal youtube Khalid Basalamah Official menuturkan, Sidratul Muntaha merupakan tujuan perjalanan nabi Muhammad setelah melintasi langit ketujuh dan bertemu nabi Ibrahim As. 

Baca Juga: Tenang Hati! Amalan Dzikir dan Doa yang Dianjurkan Rasulullah pada Peringatan Isra Mi’raj

Disinilah malaikat Jibril berhenti bersama nabi Muhammad saw karena Sidratul Muntaha adalah batas yang tidak bisa ditembus olehnya. 

Sidratul Muntaha adalah tempat bertemunya nabi Muhamamad saw secara langsung dengan Allah SWT untuk menerima perintah shalat.

Lantas, bagaimana mungkin nabi Muhammad dapat menyelesaikan perjalanan Isra Miraj hanya dalam satu malam? Adalah Buraq, tunggangan ghaib yang diberikan kepada nabi Muhammad untuk membawanya menempuh perjalanan istimewa ini. 

Baca Juga: Selamat Jika Bertemu dengan Orang-orang Ini, Auto Dikejar Rezeki, Begini Syaratnya Kata Ustadz Adi Hidayat

Melalui kanal youtube Al-Majlis, ustadz Adi Hidayat menjelaskan, buraq berasal dai bahasa Arab “barqun” yang artinya kilat atau sesuatu peristiwa yang cepat. 

Kalau itu kemudian menjadi tunggangan yang dipakai atau dipraktekkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cepat, maka kata “barqun” tersebut menjadi “buraq”.

Dalam beberapa hadis shahih, disebutkan bahwa Buraq memiliki ciri-ciri seperti binatang tunggangan dengan ukuran lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal. Bighal adalah peranakan hasil perkawinan antara kuda dengan keledai.

Dilansir dari kanal youtube Al-Majlis kajian Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa buraq berwarna putih dan memiliki langkah kaki yang jauh, sejauh ujung pandangannya.

Baca Juga: Merasa Dosa Terlalu Besar, Segera Amalkan 2 Hal Sederhana ini, Pahala Mengalir Terus Kata Ustadz Adi Hidayat

Keterangan ini sesuai dengan hadits Al Bukhari nomor hadits 3207 bahwa nabi Muhammad saw menyampaikan, “Saya diperlihatkan dan dipersiapkan satu hewan tunggangan yang bukan bighal (peranakan antara kuda dengan keledai) dan yang lebih besar dibandingkan dengan keledai”. Disebut oleh nabi Muhammad saw itu adalah “al buraq”. 

Bagaimana buraq beraktifitas? Hadits Muslim nomor hadits 164 menyebutkan “Maka dia bergerak sekelebat pandangannya. Kemanapun ia melihat, kesanalah ia akan sampai.”

Maka hewan tunggangan nabi Muhammad saw disebut buraq karena kilatannya akan sampai pada tujuan hanya sebatas penglihatan saja. Begitu melihat suatu tempat, sampailah ia disana.

Layaknya binatang tunggangan, buraq dapat diikat di suatu tempat. Sebuah hadits shahih menyebutkan, nabi Muhammad saw bersabda, “Aku mengikat buraq di salah satu pintu masjid baitul maqdis, tepat di mana para nabi mengikatkan hewan tunggangan mereka” (Muslim no. 162).

Baca Juga: Hati-hati, Begini Penjelasan Wudhu di Kamar Mandi yang Ada Toiletnya, Menurut Ustadz Adi Hidayat

Benarkah Buraq Punya Sayap?

Banyak yang mengilutrasikan buraq layaknya gambar kuda bersayap. Bahkan kadang ditambahi tanduk seperti kuda sembrani. Bila kita memperhatikan hadits-hadits diatas, tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa buraq bersayap ataupun bertanduk.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa buraq ini perkara keimanan. Iman berarti meyakini dahulu baru hikmah akan datang.***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x