Selain itu, risiko kematian pada pasien COVID-19 dengan diabetes pun mencapai hampir 2 kali lipat lebih tinggi.
Maka, tak sedikit pula pasien COVID-19 dengan diabetes mengalami penurunan kondisi selama masa penyembuhan.
Penelitian pada jurnal ilmiah Diabetes Metabolic Syndrome yang mempelajari 33 studi terkait COVID-19 juga menunjukkan bahwa diabetesi yang terkena COVID-19 memiliki risiko gejala dan komplikasi yang lebih parah.
Dalam jurnal Diabetologia, para peneliti di Perancis mengatakan diabetes merupakan komorbiditas utama terhadap tingkat keparahan COVID-19.
Peneliti mengungkap perbandingan penderita COVID-19 yang meninggal secara keseluruhan dengan komorbiditas diabetes adalah 1:10.
Peneliti menganggap salah satu risiko penderita diabetes mengalami keparahan gejala COVID-19 hingga meninggal adalah kaitannya dengan usia, obesitas, serta komplikasi diabetes itu sendiri. Peneliti pun menekankan pentingnya kontrol gula darah dan berat badan untuk mencegah timbulnya komplikasi COVID-19.
Kabar baiknya, American Diabetes Association menyatakan apabila kadar gula darah dapat dikontrol maka risiko ini dapat ditekan. Dengan begitu, penderita diabetes dapat menghindari keparahan gejala dan peluang meninggal atau kematian pada COVID-19.