Network
MEDIA BLITAR – Revenge Porn sudah sangat sering muncul dalam komunitas online. Para pelaku cenderung melampiaskan kemarahan dengan menyebarluaskan foto pribadi.
Pada dasarnya Pevenge Porn merupakan salah satu bentuk balas dendam dari seseorang terhadap orang lain karena adanya rasa dendam dan marah.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, sangat mudah untuk melakukan pembobolan atas akun-akun yang dimiliki oleh orang lain.
Tidak jarang, mereka yang melakukan kegiatan ini adalah orang-orang terdekat kita. Hal ini karena kita terlalu mempercayakan website atau google drive terhadap teman dekat.
Ketika kita memiliki banyak foto sexi atau nude yang tersimpan dalam drive, maka hal ini akan sangat rentan disalahgunakan oleh orang yang mengetahui password dan username kita.
Revenge Porn menjadi salah satu kekerasan seksual yang dilakukan di dunia maya. Kekerasan ini bisa berupa ancaman untuk disebarluaskan file kita kepada khalayak ramai.
Baca Juga: Resep Jajangmyeon, Mie Hitam Khas Korea Selatan yang Selalu Muncul di Tengah-tengah Drama Korea
Banyak bentuk dari kejahatan seksual di dunia maya ini, beberapa hal dikutip dari Popmama tentang fakta – fakta Revenge Porn yang sering terjadi.
Revenge Porn merupakan ajang balas dendam
Dalam kasus ini, biasanya antara pelaku dan korban pernah menjalin hubungan asmara. Karena satu dan lain hal, mereka harus putus dan salah satu pihak tidak menerima keputusan tersebut.
Kejadian ini bisa memicu kemarahan salah satu pihak, sehingga mereka menyebarluaskan foto atau bahkan video melalui unggahan di dunia maya.
Termasuk kejahatan seksual berbasis internet
Termasuk kedalam kejahatan seksual berbasis internet karena Revenge Porn seringkali dilakukan di dunia maya.
Kekerasan tersebut bisa berdampak pada kehidupan korban yang sebenarnya. Hal ini karena ketika konten porno diunggah, maka korban akan sulit mengendalikan persebarannya.
Kemudahan akses internet untuk melakukan unggahan terhadap konten pornografi menjadi faktor utama terjadinya kekerasan seks di dunia maya.
Baca Juga: UPDATE TERBARU: Gunung Semeru Mengalami 2 Kali Gempa Letusan, Terlihat Asap Setinggi 1000 Meter
Revenge Porn memiliki dampak buruk bagi korban
Dampak yang paling buruk adalah terjadi hilangnya privasi korban, karena konten porno yang beredar akan mengungkap identitas korban secara detail.
Hal ini berdampak pada kehidupan mereka di dunia nyata, bahkan bisa berjalan sangat lama untuk bisa terbebas dari depresi akibat kekerasan seksual.
Mereka yang menjadi korban juga akan mengalami kesulitan dalam menjalin kembali hubungan percintaan. Rasa trauma akan sangat lama menghilang dari kehidupan korban.
Baca Juga: PSSI Beri Isyarat Batalkan Laga Persahabatan FIFA Indonesia vs Bangladesh, Shin Tae-yong ‘Ngeyel’
Cara agar tidak menjadi korban Revenge Porn
Cara terbaik agar kita tidak terdampak Revenge Porn adalah tidak pernah mengambil foto telanjang atau mengumbar bagian tubuh sensitif kita.
Ketika kita tidak pernah melakukan hal itu, maka pelaku tindak kekerasan seks tidak akan bisa menyebarkan foto.
Cara keuda, apabila kita memiliki foto tersebut, maka harus selalu berhati-hati dalam menyimpan. Apabila disimpan dalam ponsel, jangan sampai ponsel kita jatuh ketangan orang lain.
Baca Juga: Piala AFF 2022 U23: Termasuk Malaysia, Tiga Negara Ini Ancaman Bagi Timnas Indonesia untuk Juara
Apabila foto tersebut disimpan di google drive atau penyimpanan data online, jangan pernah memberikan username dan password kepada orang lain, bahkan orang terdekat.
Apabila kita terjerat dalam kasus Revenge Porn, langkah pertama adalah melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
Hal ini penting untuk menghentikan persebaran foto nude yang sudah diambil oleh orang lain. Apabila orang terdekat kita yang terdampak, maka berikan dukungan penuh kepada mereka agar tidak terjadi depresi berkepanjangan. ***
