Waktu ketiduran yang dimaksud Gus Baha ini sejatinya adalah waktu tidur jam biologis manusia normal pada umumnya, namun dengan niat yang berbeda.
Artinya, seseorang yang ketiduran setelah Isya dan bangun saat adzan Subuh berkumandang lalu bergegas sholat Subuh berjamaah, akan mendapat pahala Tahajud dengan beberapa ketentuan menurut Gus Baha.
"Pokoknya kalau kamu ketiduran habis isya terus bangun subuh, niatu (diniatkan) tidurmu meninggalkan maksiat," ujar Gus Baha.
Beliau juga menjelaskan kisah Abu Yazid yang bertanya tentang keimanan seseorang mekipun tak pernah Tahajud, sebagai dasar penjelasan di atas.
"Ya Abu Yazid, yang tidur itu tidak kalah dengan yang sedang tahajud, yang tidur kuberi pahala dan yang ibadah juga kuberi pahala," ungkapnya.
Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Tahajud, Serta Memiliki Keutamaan Dimudahkan dalam Usahanya
Menurut Gus Baha, lebih baik seseorang ketiduran di waktu tersebut untuk niat meninggalkan atau menjauhi maksiat yang bisa terjadi jika ia tidak ketiduran.
Namun begitu, shalat Tahajud adalah salah satu amalan sunnah yang sangat istimewa di Sisi Allah SWT.
Namun jika kita ketiduran dengan meniatkan untuk menjauhi maksiat, terlewat sholat Tahajud dan terbangun Subuh, maka Gus Baha melarang untuk menyesali waktu shalat Tahajud yang kita lewati tersebut.***