Mengapa Guncangan Saat Gempa Bumi Lebih Terasa di Lantai Atas dan Gedung Tinggi? Ini Alasannya

- 23 Oktober 2021, 12:13 WIB
Mengapa Guncangan Saat Gempa Bumi Lebih Terasa di Lantai Atas dan Gedung Tinggi? Ini Alasannya
Mengapa Guncangan Saat Gempa Bumi Lebih Terasa di Lantai Atas dan Gedung Tinggi? Ini Alasannya /Pixabay

 

MEDIA BLITAR  Baru-baru ini, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5.3 Skala Richter (SR) terjadi di Kabupaten Malang pada tanggal 23 Oktober 2021 kemarin sekitar pukul 09:51 WIB.

Seperti dilansir Media Blitar dari akun Twitter resmi milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Episenter gempa bumi berada di titik 8.84 Lintang Selatan (LS) dan 112.51  Bujur Timur (BT). Sedangkan pusat gempa berada di 78 Km Barat Daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 33 Km.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa Besar Hingga 5,3 SR Terjadi di Kabupaten Malang dan Terasa di Blitar

Di beberapa daerah sekitar kabupaten Malang mungkin tidak begitu merasakan guncangan. Akan tetapi, mereka yang ketika gempa bumi terjadi sedang berada di gedung tinggi dapat merasakan getaran gempa dibandingkan orang-orang yang berada di lantai dasar atau permukaan. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Rupanya, gerakan pada bagian bawah bangunan dapat lebih besar ataupun lebih kecil dari lantai atas. Hal itu tergantung pada jenis gerakan, seberapa bebas bangunan itu bergerak pada sumbu lain, posisi pusat massa bangunan serta apakah gerakan itu menyentuh frekuensi resonansi bangunan atau tidak.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Berpusat di Malang, Dirasakan hingga Blitar

Melansir dari engineering.stackexchange.com, jika pergerakan gempa bumi mengacu pada frekuensi resonansi, maka getaran tersebut mungkin akan lebih terasa ketika anda berada di lantai atas atau gedung tinggi.

Selain itu, gempa bumi memiliki dua jenis gelombang yang menonjol, yakni gelombang S dan gelombang P. Gelombang S bergerak pada sudut 45 derajat yang perlahan-lahan akan jatuh di belakang gelombang P. Bangunan tinggi adalah cara termudah untuk memvisualisasikan bagaimana kecepatan dan frekuensi di tanah dan lantai atas tidak selalu terkait.

Baca Juga: Bali Diguncang Gempa Berkekuatan 4,8 Skala Richter, 2 Kabupaten Ini Alami Kerusakan Parah

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x