Tata Cara Membayar Fidyah Lengkap Beserta Doa dan Terjemahannya, Serta Jumlah Uang atau Beras yang Dibebankan

- 2 Mei 2021, 17:27 WIB
Ilustrasi beras
Ilustrasi beras /Pixabay/Pixabay/ImageParty

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena tidak puasa di bulan Ramadhan, wajib karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga: Ternyata Anak Presiden Bisa Bicara Kasar ‘Jancok’ Kaesang Pangarep Auto Jadi Buah Bibir Lagi

  1. Niat fidyah bagi wanita hamil atau menyusui

“Nawaitu an ujhri hadiyil fid’dun yaata an’ifthori shoumi ramadhanna liljaufi ala waladiy fardhoon lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadhan karena khawatir keselamatan anakku, wajib karena Allah.”

  1. Niat fidyah untuk orang yang sudah meninggal (dilakukan oleh wali/ahli waris)

“Nawaitu an ujhri jahadiyil fid’dun yaa ta’an shoumi ramadhani fullaniibni fullanin fardhan lillahita’ala,”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa Ramadhan untuk fulan bin fulan (disebutkan nama orang meninggal), wajib karena allah.”

  1. Niat fidyah karena terlambat mengqadha puasa Ramadhan

“Nawaitu an ujhri jahadiyil fid’dun yaa’ta an’taala jiyrifadhol’I shoumi ramadhanaa fardhan lillahita’ala,”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqada puasa Ramadhan, wajib karena Allah.”

Dikutip MediaBlitar.com melalui laman resmi Baznas, menurut kalangan Hanafiyah, fidyah boleh dibayarkan dalam bentuk uang yang sesuai dengan takaran yang berlaku seperti 1,5 kilogram makanan pokok per hari yang dikonversi menjadi rupiah.

Cara membayar fidyah puasa dengan memberikan nominal uang yang sebanding dengan harga kurma atau anggur seberat 3,25 kilogram untuk per hari puasa yang ditinggalkan dan selebihnya mengikuti kelipatan puasa.***

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Baznas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah