Apa itu Lebaran Ketupat? Ternyata Ini Sejarah dan Asal Usul Hari Raya Ketupat Jawa dari Zaman Sunan Kalijaga

8 Mei 2022, 20:19 WIB
Ilustrasi - Apa itu Lebaran Ketupat? Ternyata ini Sejarah dan Asal Usul Hari Raya Ketupat Jawa dari Zaman Sunan Kalijaga /UNSPLASH/Mufid Majnun

MEDIA BLITAR - Apa itu lebaran ketupat? Banyak orang masih belum mengetahui apa sejarah dan asal usul hari raya ketupat yang menjadi tradisi orang Jawa di bumi nusantara.

Seperti diketahui, lebaran hari raya Idul Fitri identik dengan ketupat. Banyak orang menghidangkan ketupat sebagai makanan khas di hari lebaran pertama.

Namun, tradisi tersebut berbeda dengan masyarakat Jawa. Pada umumnya, orang Jawa mempunyai agenda hari raya ketupat seminggu sesudah perayaan Idul Fitri.

Baca Juga: UPDATE KLASEMEN F1 Jelang GP Miami Seri Kelima 2022, Leclerc Masih Bercokol Di Puncak, Red Bull Imbang

Perlu diketahui ketupat lebaran salah satu hidangan yang paling banyak ditemui saat hari raya Idul Fitri dan bodo Kupat (Hari Raya Ketupat).

Ketupat merupakan beras yang dimasak di dalam selongsong atau bungkus daun kelapa muda yang dibentuk menyerupai belah ketupat atau segi empat.

Kemudian, beras yang sudah dimasukkan ke dalam bungkus daun tersebut direbus dalam kurun waktu tertentu sehingga dapat dihidangkan dengan padatan nasi pulen sekaligus empuk.

Selama ini, ketupat menjadi simbol hari raya Idul Fitri di tanah air. Bahkan, symbol tersebut tidak hanya dalam hidangan semata namun juga menjadi bagian dari dekorasi, bingkisan maupun kartu ucapan.

Baca Juga: Waspada Oknum Penyebar Hoax Manipulasi Judul Pemberitaan Pikiran Rakyat, Menag Ikut Jadi Korban

Filosofi Ketupat dalam Bahasa Jawa

Filosofi ketupat dalam bahasa Jawa berasal dari kata kupat yang artinya ngaku lepat, maksudnya mengakui kesalahan.

Selain itu, kupat juga dimaknai sebagai laku papat yang menunjukkan jumlah sisi pada ketupat sebanyak 4 bagian yang diberi nama luberan, laburan, leburan dan lebaran.

Makna dari sisi pertama lebaran adalah berasal dari kata dasar lebar yang artinya membuka pintu maaf selebar-lebarnya bagi sanak keluarga maupun orang lain seperti tetangga.

Baca Juga: Makna Lebaran Ketupat Tradisi Islam Nusantara Menurut Sunan Kalijaga Setelah Perayaan Hari Raya Idul Fitri

Arti dari sisi kedua luberan berasal dari kata dasar luber yang artinya, melimpah dan member sedekah bagi orang yang memerlukan.

Arti dari sisi ketiga leburan berasal dari kata lebur yang artinya melebur segala dosa maupun kesalahan yang sudah diperbuat sebelumnya.

Sisi keempat yakni laburan berasal dari kata labor atau kapur yang artinya mensucikan diri sehingga hati dan jiwa kembali menjadi bersih dan terlahir kembali.

Baca Juga: LIVE STREAMING SEA Games 2021-2022 Filipina U23 vs Vietnam U23, Cabor Sepakbola Malam Ini Pukul 19.00 WIB

Sejarah dan Asal Usul Hari Raya Lebaran Ketupat

Pada zaman Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran, masyarakat Jawa seringkali mengadakan agenda persembahan dalam pemujaan dewi kesuburan, khususnya pertanian yakni, Dewi Sri.

Pada saat itu, sistem kepercayaan masyarakat Jawa yakni, kejawen. Namun pada masa pemerintahan Kerajaan Demak, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat Jawa masih sulit melepas kepercayaan Kejawen. Sunan Kalijaga kemudian melakukan akulturasi budaya antara islam dan kebudayaan setempat. Salah satunya, ketupat.

Baca Juga: Update Jadwal Badminton Indonesia Putra Putri SEA Games 2021-2022 Lengkap Daftar Wakil Skuad Garuda

Ketupat menjadi lambing atau symbol perayaan hari raya Idul Fitri bagi umat islam hingga saat ini di Indonesia.

Itulah sejarah hari raya lebaran ketupat dan filosofi ketupat dalam bahasa Jawa yang saat ini menjadi bagian dari tradisi perayaan Idul Fitri di bumi Nusantara khususnya Pulau Jawa.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler