Makna Lebaran Ketupat Tradisi Islam Nusantara Menurut Sunan Kalijaga Setelah Perayaan Hari Raya Idul Fitri

8 Mei 2022, 19:39 WIB
Makna Lebaran Ketupat Tradisi Islam Nusantara Menurut Sunan Kalijaga Setelah Perayaan Hari Raya Idul Fitri /Instagram.com/@hafi22in

MEDIA BLITAR - Hari raya Ketupat 2022 jatuh pada Senin, 9 Mei yang selalu menjadi tradisi umat Islam di Nusantara. Lalu seperti apa makna Lebaran ketupat menurut Sunan Kalijaga? Kenapa dirayakan usai Hari Raya Idul Fitri?

Perlu diketahui, masih banyak orang yang belum mengetahui  apa arti makna ketupat lebaran yang sudah menjadi tradisi umat islam peninggalan Sunan Kalijaga di Pulau Jawa.

Perayaan tersebut lebih dikenal sebagai hari raya ketupat yang biasa diagendakan setelah seminggu atau delapan hari usai hari raya Idul Fitri.

Bagi masyarakat setempat, hidangan Ketupat memiliki perbedaan dengan lontong sekaligus terbilang unik. Hal tersebut karena beras yang dimasak menjadi lontong terbungkus wadah yang dibuat dari anyaman janur atau daun kelapa muda.

Baca Juga: LIVE STREAMING SEA Games 2021-2022 Filipina U23 vs Vietnam U23, Cabor Sepakbola Malam Ini Pukul 19.00 WIB

Filosofi dan Makna Kupat-Lepet

Makna Kupat-lepet tidak terlepas dari arti keberadaan janur atau daun kelapa muda. Ternyata, makna Janur diambil dari bahasa Arab Ja’a nur (telah datang cahaya).

Sementara, makna bentuk fisik kupat berbentuk segi empat memiliki makna simbolis dari hati manusia. Saat seseorang sudah mengakui kesalahan maka hatinya seperti kupat yang terbelah.

Tentu isinya putih bersih dan hati tanpa memiliki rasa iri maupun dengki. Kenapa demikian? Hal itu karena hatinya dibungkus oleh cahaya yakni Ja’a nur.

Baca Juga: Hasil Piala Thomas Hari Ini: Fajri, Jojo, Bakri, dan Vito Bawa Indonesia Menang 4-1 Atas Singapura

Sementara, makna lepet adalah silep kang rapet yang maksudnya mari kita kubur atau tutup rapat (Mangga dipun silep ingkang rapet).

Maksudnya usai mengakui kesalahan dengan meminta maaf, maka kesalahan tersebut dimaafkan. Jangan mengulang kesalahan lagi agar tali persaudaraan semakin erat.

Dilansir Media Blitar dari Mataram pikiran rakyat, Sunan Kalijaga merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan ketupat di bumi nusantara, khususnya, masyarakat di Pulau Jawa.

Baca Juga: Update Jadwal Badminton Indonesia Putra Putri SEA Games 2021-2022 Lengkap Daftar Wakil Skuad Garuda

Seperti diketahui, masyarakat pada saat itu memiliki beragam tradisi mulai dari Kejawen, Hindu maupun budha.

Maka dari itu, Sunan Kalijaga mengakulturasi kebudayaan masyarakat setempat dengan nilai-nilai Islam di dalamnya. Salah satu bentuk akulturasi tersebut yakni, ketupat.

Sang Sunan membudayakan dua ba’da usai menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan yakni, ba’da Lebaran dan ba’da Kupat yang dimulai seminggu setelah lebaran.

Pada dasarnya, kata ketupat merupakan filosofi Jawa dari kata kupat singkatan dari Ngaku Lepat dan Laku papat.

Baca Juga: NONTON LIVE STREAMING Vietnam U-23 vs Filipina U-23 Grup A SEA Games 2021-2022 Hari ini 8 Mei Link Gratis

Arti dari Ngaku Lepat adalah mengakui kesalahan. Sementara, Laku Papat memiliki arti empat tindakan atau perlakuan.

Bagi adat Jawa, ngaku lepat lebih dikenal sebagai tradisi sungkeman atau silaturahmi. Sungkem yang dimaksud memiliki banyak arti seperti, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan, pengampunan orang lain dan menghormati orang tua.

Sedangkan, Laku Papat mempunyai empat makna diantaranya, Luberan, Lebaran, Leburan dan Laburan.

Baca Juga: Hasil Klasemen Grup A Sepakbola SEA Games 2021-2022 Hari ini Timor Leste vs Myanmar Jelang Vietnam vs Filipina

Arti lebaran maksudnya berakhir waktu puasa di bulan suci Ramadhan. Sementara, arti Luberan yakni melimpah yang artinya mengajak untuk bersedekah kepada kaum miskin sekaligus mengeluarkan zakat fitrah.

Arti kata Luberan mempunyai maksud lebur atau sudah habis. Artinya, dosa maupun kesalahan dilebur habis. Hal itu karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan.

Kemudian, makna Laburan berasal dari kata labor yang diumpamakan seperti kapur yang biasa digunakan sebagai penjernih air maupun pemutih dinding. Maksud Laburan yakni, manusia dituntut untuk menjaga kesucian lahir dan batin.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler