Dahulukan Puasa Syawal atau Qadha Puasa Ramadhan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

30 April 2022, 07:15 WIB
dahulukan puasa syawal atau qadha puasa ramadhan? simak penjelasan ustadz adi hidayat / tangkapan layar YouTube/adi hidayat official

MEDIA BLITAR – Puasa Ramadhan sudah mendekati akhir, hanya tinggal hitungan jari umat Islam akan merayakan hari raya Idul fitri 1443 H.

Ibadah selama bulan Ramadhan akan sempurna ketika semua umat muslim menyambut kedatangan bulan Syawal, sekaligus merayakan Idul Fitri.

Setelah puasa Ramadhan kita akan bertemu kembali dengan puasa bulan Syawal, yang dimulai sejal yanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Syawal 1443 Hijriah Sehari Setelah Shalat Idul Fitri, Lengkap dengan Artinya

Puasa Syawal di sunnahkan dikerjakan selama 6 hari berturut-turut atau juga bisa dilaksanakan tidak berturut.

Lalu bagaimana dengan seorang muslim yang memiliki hutang di bulan Ramadhan, entah karena Hadas besar atau sakit.

Pertanyaan muncul ketika akan melakukan puasa Syawal, manakah yang harus didahulukan antara meng-Qadha puasa Ramadhan atau melaksanakan puasa Syawal?

Baca Juga: Sinopsis Film Doctor Strange in The Multiverse of Madness, Lengkap dengan Nama Pemeran dan Tanggal Perilisan

Dikutip tim Media Blitar dalam YouTube Channel Afabe TV, Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan tentang mana yang harus didahulukan, Qadha puasa ramadhan atau puasa sunnah Syawal.

Dalam video yang diunggah pada 27 Mei 2020 tersebut, ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa terdapat dua pendapat tentang pertanyaan tersebut.

“Nah disini ada 2 pendapat ulama,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Muhammadiyah Resmi Tetapkan Tanggal 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Lebaran Idul Fitri

Pendapat yang pertama lebih ketat terhadap aturan Qadha puasa Ramadhan, yang merupakan membayar hutang puasa wajib.

“Yang pertama dahulukan dulu qodhonya (hutang puasa Ramadhan) karena itu statusnya wajib utang dengan prinsip tadi,” lanjutnya.

Dari pendapat ini, maka harus didahulukan membayar hutang puasa Ramadhan, yang mana puasa Ramadhan hukumnya wajib dilakukan oleh umat muslim yang beriman.

Baca Juga: Cara Mudah Masak Ketupat Anti Ribet, Cepat Matang untuk Hari Raya Idul Fitri

Pendapat kedua lebih longgar dari pendapat yang pertama, karena memperbolehkan mendahulukan puasa Syawal dibanding dengan meng-Qadha puasa Ramadhan.

Pendapat ini didasari pada waktu atau rentang waktu membayar hutang puasa Ramadhan yang lebih panjang dari puasa Syawal.

Seperti diketahui, membayar hutang puasa Ramadhan bisa dilakukan hingga bertemu puasa Ramadhan tahun berikutnya.

Baca Juga: Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru Jelang Lebaran 2022

Dalilnya diambil dari kejadian yang menimpa sayyidah Aisyah r.a. dimana Aisyah r.a. meng-Qodho puasa Ramadhannya di bulan Sya'ban.

“Ini adalah pandangan yang meringankan,” jelas ustadz Adi Hidayat.

Meski ada dua pendapat yang berbeda, dalam hal ini ustadz Adi Hidayat lebih memilih pendapat pertama daripada pendapat yang kedua.

Baca Juga: Catat! Ini Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal 1443 H, Lengkap dengan Niat dan Hukumnya

"InsyaAllah disinipun pahala Allah berikan kepada orang yang berniat mengerjakan suatu amalan.

Tapi karena ada yang lebih prioritas, maka inipun akan dinilai sebagai pahala kebaikan," Jelas Ustadz Adi Hidayat.

Ustdz Adi Hidayat lebih menekankan untuk membayar hutang puasa Ramadhan atau lebih dikenal dengan Qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu, dibanding dengan puasa Syawal.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: YouTube AFABE TV

Tags

Terkini

Terpopuler