Apa Itu Safety Driving? Begini Penjelasannya Agar Tak Alami Kecelakaan Seperti Vanessa Angel

5 November 2021, 20:27 WIB
Apa Itu Safety Driving? Begini Penjelasannya Agar Tak Alami Kecelakaan Seperti Vanessa Angel/Pexels/Mike/ /

MEDIA BLITAR – Safety driving atau keselamatan diri saat berkendara merupakan dasar pelatihan mengemudi lebih lanjut yang lebih memperhatikan keselamatan bagi pengemudi dan penumpang.

Safety driving didesain untuk meningkatkan awareness (kesadaran) pengemudi terhadap segala kemungkinan yang terjadi selama mengemudi.

Safety driving adalah hal sangat krusial bagi pengemudi untuk menjaga keselamatan keluarga selama mengendarai mobil.

Baca Juga: Tips Safety Driving untuk Keselamatan di Jalan Raya, Simak Agar Tak Alami Kecelakaan Mobil saat Berkendara!

Safety driving dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor manusia seperti umur, pendidikan, lama kerja, pengetahuan, faktor kendaraan seperti kapasitas muatan penumpang, peran atasan, peran teman kerja.

Faktor yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakan kendaraan bermotor adalah faktor manusia, faktor kendaraan dan faktor lingkungan.

Faktor penyebab kecelakaan diklasifikasikan sebagai unsur sistem transportasi itu sendiri, yaitu kendaran, jalan, lingkungan dan pemakai jalan.

Baca Juga: Sempat Murung Usai Kecelakaan, Gala Sky Kembali Ceria Saat Bertemu Dengan Kedua Adik Bibi Ardiansyah

Banyak kecelakaan disebabkan oleh orang lain, tapi ada juga karena kesalahan diri sendiri yang tak mematuhi peraturan lalu lintas.

Berdasarkan hasil analisis data statistik di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas terbesar adalah faktor manusia; sekitar 90% kecelakaan diakibatkan oleh pengemudi bukan faktor mekanis lainnya

Melihat tingginya angka kecelakaan di jalan raya yang banyak dipengaruhi oleh faktor manusia, oleh karenanya mengetahui ilmu safety driving sangatlah penting.

Baca Juga: Ikut Usus Kecelakaan Vanessa Angel dan Suami, Paranormal Wirang Birawa Akui Punya Firasat Soal sang Sopir

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setiap tahun sekitar 1,24 juta orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dan 20 – 50 juta jiwa menderita luka/cacat dimana 90% terjadi di negara negara berkembang termasuk Indonesia.

Sejak tahun 2004-2009 dilaporkan jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas tidak terjadi penurunan yang signifikan.

Dilansir dari data Kemenkes RI tahun 2011, pejalan kaki, pengemudi sepeda, dan pengemudi sepeda motor merupakan kelompok terbesar yang menjadi korban, jumlahnya hampir separuh dari total korban.

Baca Juga: Roy Suryo Duga Kecepatan 159 km/jam Picu Kecelakaan, dr. Tirta Ingatkan Sopir: Semoga Ngaku Sejujurnya

Pengemudi safety driving cenderung memiliki cara-cara berkendara yang aman, selamat, dan benar, ditambah dengan mental positif dan kewaspadaan secara terus menerus.

Namun bukan berarti safety driving akan memberikan keamanan dalam berlalu lintas.

Alasannya adalah penjelasan dari defensive driving, dimana perilaku mengemudi yang dapat menghindari celaka, baik disebabkan oleh orang lain atau diri sendiri.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler