3 Suku di Indonesia yang Dianggap Pantang dan Dilarang untuk Saling Menikah, Sunda dan Minang Salah Satunya

20 Agustus 2021, 11:08 WIB
3 Suku di Indonesia yang Dianggap Pantang dan Dilarang untuk Saling Menikah, Sunda dan Minang Salah Satunya /Instagram/aldiphoto/

MEDIA BLITAR - Dewasa ini pernahkan mendengar bahwa orang Jawa dilarang menikah dengan orang Sunda misalnya? Di jaman modern seperti sekarang ini masih banyak orang yang percaya dan bahkan menganut hal tersebut.

Bagi beberapa orang, pernikahan antar suku tertentu diyakini bakal menjadi pernikahan yang tak langgeng dan banyak mengalami lika-liku hidup.

Tak hanya terbatas pada suku Jawa dan suku Sunda, namun hal ini juga masih berlaku di suku lainnya di Indonesia. Misalnya mitos pernikahan suku Sunda dan minang, atau antara suku Jawa dengan Batak.

Seperti yang diketahui bahwasanya Indonesia adalah negara multikultural. Di Indonesia memiliki 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010.

Baca Juga: Cinta Laura Belum Menikah Tapi Sudah Putuskan Tidak Mau Punya Anak, Pilih Mengadopsi Saja

Suku Jawa adalah kelompok terbesar di Indonesia dengan jumlah yang mencapai 41% dari total populasi.

Tak heran apabila setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki kepercayaannya masing-masing termasuk juga dengan adat pernikahan serta pantangan dan larangan yang menyertainya.

Bahkan, terlepas dari kebenaran atau hanya mitos yang berkembang di masyarakat. Pembicaraan atau persoalan mengenai larangan menikah antar suku di Indonesia ini sepertinya masih menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan.

Baca Juga: Larangan Pernikahan Adat Minangkabau, Laki-Laki Minang Dilarang Menikahi Wanita Luar Suku Sunda Termasuk?

Berikut adalah 3 suku di indonesia yang dianggap pantang dan dilarang untuk saling menikah, MEDIA BLITAR telah merangkum mitos larangan pernikahan antar suku di Indonesia.

  1. Pernikahan antara suku Jawa dengan Sunda

Pernikahan yang dilarang pertama adalah perkawinan antara suku Jawa dan Sunda. Pantangan ini tentu sudah banyak orang tahu, bahkan menjadi rahasia umum.

Orang-orang dari kedua suku ini masih banyak yang percaya ikatan pernikahan keduanya dianggap hal yang tabu bila dilakukan.

Namun, sebenarnya larangan pernikahan antara kedua suku ini sudah ada sejak Kerajaan Majapahit. Konon, dulunya Kerajaan Pajajaran dari tanah Sunda dan Kerajaan Majapahit dari Jawa pernah berseteru dalam perang.

Baca Juga: Make Up Pengantin Siger Sunda Lesti Kejora Disebut Tak Manglingi, Tanda Tanya Besar?

Selepas dari kejadian perang itulah yang sepertinya masih meninggalkan sisa-sisa permusuhan dan masih dianut sampai sekarang.

Selain itu, larangan ini sebenarnya datang dari pemahaman bahwa perempuan Sunda tak bisa memegang uang karena suka berdandan, tidak bisa memasak, mengurus rumah tangga, tidak sopan dan lain sebagianya.

Stereotipe tersebut ternyata datang dari ketika orang-orang Jawa yang datang ke Pasundan melihat perempuan Sunda yang hanya duduk-duduk di teras sambil bersolek.

Hal ini tentu berbeda dengan kebiasaan perempuan Jawa yang pintar dalam mengurus rumah. Perbedaan inilah yang membuat stereotipe wanita Sunda materialistis.

Meskipun sebenarnya sering ditemui bahwa pernikahan antar suku Jawa dan Sunda terbukti baik-baik saja, tanpa ada halang melintang.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Sah Menikah, Rey Mbayang Beri Komentar Melalui Foto Ini

  1. Pernikahan antara Batak dengan Jawa

Mitos larangan pernikahan selanjutnya adalah antara suku Batak dan Jawa. Mitos ini bisa dilihat dari karakter masing-masing suku.

Suku Batak memang dikenal memiliki watak yang keras dan frontal atau blak-blakan sehingga dianggap sering menindas suku Jawa yang dikenal sebagai pribadi yang lemah lembut.

Selain itu dalam suku batak sediri marga adalah hal yang penting bagi suku ini. Marga dalam kebudayaan batak biasanya mengikuti garis keturunan ayahnya.

Apabila seorang batak menikah dengan perempuan diluar batak maka harus diadakan pesta adat pemberian marga, hal ini agar keturunannya nanti kelak dapat berperan dalam adat.

Selain permasalahan marga, ada perspektif yang mengatakan bahwa suku batak identic dengan agama Kristen. Sedangkan masyarakat Jawa mayoritas adalah penganut agama Islam.

Walaupun sebenarnya ada juga suku batak yang beragama islam, maupun Jawa yang beragama Kristen. Perspektif inilah yang menjadi halangan pertama saat kedua suku ini bertemu.

Baca Juga: Lirik Lagu Takdir Cinta Lesty Kejora dan Rizki Billar, Single Duet Jelang Pernikahan

  1. Pernikahan antara Sunda dengan Minang

Larangan terakhir adalah larangan perkawinan antara suku Sunda dan Minang. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa suku Sunda dianggap suku yang senang berfoya-foya dan matre.

Sedangkan ada stereotip yang menyebutkan bahwa orang minang itu pelit. Berlandaskan karakter keduanya menimbulkan persepsi keuangan keduanya akan cenderung tidak stabil.

Selain masalah itu, seperti yang diketahui bahwa suku Minang memegang erat sistem matrilineal. Suku bangsa yang menganut sistem matrilineal menjadikan setiap anak-anak yang lahir dari suku Minangkabau mengikuti suku ibunya.

Suku Minang menganggap bahwa menikah dengan satu suku adalah pernikahan yang ideal daripada pernikahan di luar suku.

Suku Minang percaya bahwa sistem yang mereka anut akan lebih terjaga apabila tidak ada campur tangan dari orang luar dengan kata lain suku di luar Minang.

Masyarakat Minangkabau memiliki ketakutan, bila laki-laki menikah dengan perempuan di luar Minangkabau, akan putus obor adat mereka.

“Itu bukan menggambarkan mereka menganut sikap yang eksklusif. Pola perkawinan awak samo awak itu berlatar belakang sistem komunal dan kolektivisme yang dianutnya. Sistem yang dianut mereka itu barulah akan utuh apabila tidak dicampuri orang luar,” tulis Asmaniar dilansir dari jurnal Perkawinan Adat Minangkabau oleh MEDIA BLITAR, Jumat 20 Agustus 2021.

Itulah 3 suku di Indonesia yang dianggap pantang dan dilarang untuk saling menikah.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: lib.unnes.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler