Bulan Suro jadi Bulan Keramat, hingga Pernikahan Tak Boleh Digelar? Ini Kata Buya Yahya

- 10 Agustus 2021, 18:50 WIB
Bulan Suro jadi Bulan Keramat, hingga Pernikahan Tak Boleh Digelar? Ini Kata Buya Yahya.*
Bulan Suro jadi Bulan Keramat, hingga Pernikahan Tak Boleh Digelar? Ini Kata Buya Yahya.* /Tangkapan layar Youtube Al-Bahjah TV.

MEDIA BLITAR – Memasuki tahun baru Jawa, yautu mengawali awal tahun dengan bulan Suro.

Tidak sedikit publik, menilai jika bulan Suro menjadi bulan keramat, petaka, dan membawa sial, hingga hajatan atau acara pernikahan pun dikata tidak boleh digelar, karena percaya akan membawa kesialan.

Lalu bagaimana menurut Islam, melihat bulan Suro atau bulah Muharram ini? Salah satu ulama tanah air, yaitu Buya Yahya menjelaskan tentang bulan Suro yang dikaitkan dengan suatu hal yang keramat.

Baca Juga: Tuai Pro Kontra, Buya Yahya Jawab Tren Ikoy-ikoyan Arief Muhammad Bukan Suatu yang Haram, Ini Penjelasannya

Buya Yahya menyampaikan, jika semua hari bermakna baik, dan menjadi tidak baik salah satu hari tersebut, jika umat melakukan maksiat.

"Semua hari itu adalah hari baik, hari yang jelek itu hanya satu yaitu waktu Anda bermaksiat melanggar Allah SWT itu hari jelek," ucap Buya Yahya yang dikutop dari kanal Youtube Al-Bahjah TV.

"Di Jawa Timur ada bulan Suro atau bulan sial atau malapetaka. Ini malah kebalikannya, bulan Suro atau Muharram itu adalah bulan yang penuh berkah, penuh rahmat, dimuliakan. Jadi bulan Suro atau Muharram itu bukan bulan petaka,” sambungnya.

Baca Juga: Apakah Gigi Terasa Asin Dapat Membatalkan Puasa? Berikut Jawaban Buya Yahya

Lebih lanjut, Buya Yahya menyampaikan, bahwa kepercayaan bulan Suro atau Muharram yang mengakar di masyarakat tidaklah tepat.

Buya Yahya pun juga menyampaikan, bahwa bulan Suro atau Muharram memiliki makna akan keberkahan.

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah