Ketahui Jenis-Jenis Imunisasi Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia Yang Harus Diberikan Oleh Anak

14 Juli 2021, 15:34 WIB
Ketahui Jenis-Jenis Imunisasi Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia Yang Harus Diberikan Oleh Anak /Ilustrasi imunisasi / Pixabay/Alexaandra_Koch/Pixabay/Alexaandra_Koch

 

MEDIA BLITAR – Imunisasi merupakan hal yang terpenting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit di masa kini ataupun masa depan.

Namun vaksinasi bertujuan melindungi seseorang dari penyakit tertentu, karena itulah jenis-jenis imunisasi yang beragam. Dalam kegiatan ini penting terutama untuk anak-anak karena sistem kekebalan tubuhnya masih dalam proses pembentukkan.

Baca Juga: Jangan Takut Untuk Imunisasi Anak saat Pandemi COVID-19, Yuk Simak!

Sementara itu, imunisasi yang khususnya untuk anak-anak perlu diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan agar proteksinya optimal.

Namun, vaksin yang diberikan untuk anak-anak cukup diberikan satu kali, sedangkan sebagian lainnya harus diulang dalam beberapa kali supaya dapat memberikan perlindungan efektif terhadap penyakit tertentu.

Dilansir MediaBlitar dari laman website SehatQ, berikut ini jenis-jenis imunisasi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia yang harus diberikan oleh anak, sebagai berikut:

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Masih Berlangsung, Erick Thohir : Tahun Depan Siap Imunisasi Massal

  1. Usia dibawah 1 tahun

Pada kelompok usia 1 tahun, imunisasi dasar wajib dipenuhi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang berbahaya di awal masa kehidupan buah hati. Berikut ini jenis-jenis imunisasi, seperti:

-        Hepatitis B.

-        BCG, Vaksin BCG diperuntukkan bagi pencegahan tuberkulosis.

-        DPT (Difteri Pertusis Tetanus).

-        Polio, penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus.

-        Campak, penyakit yang memiliki gejala ruam kemerahan pada seluruh tubuh dan disebabkan oleh virus.

-        Pneumokokus (PCV) dan Rotavirus, vaksin untuk melawan bakteri pneumokokus dimana bakteri ini dapat menyebabkan infeksi yang berat.

Baca Juga: Negara Bagian Terpadat di India, Promosikan Kebijakan Dua Anak Cukup

  1. Usia 1-4 tahun

Pada rentang usia tersebut, jenis-jenis imunisasi yang masih merupakan kelanjutan dari rentang usia sebelumnya, seperti:

-        DPT, kembali dilakukan pada usia 18 tahun sebagai vaksin booster (penguat) dan pasalnya imunisasi dasar pada rentang usia 0-1 tahun mungkin melemah sehingga perlu dikuatkan kembali.

-        Polio, kembali dilakukan pada usia 18 tahun sebagai vaksin booster.

-        HiB, kembali dilakukan pada rentang usia 15-18 bulan sebagai vaksin booster.

-        Pneumokokus, kembali dilakukan pada rentang usia 12-15 bulan sebagai vaksin booster.

Selain itu, ada juga beberapa jenis imunisasi tambahan yang diperlukan, seperti MMR, Tifoid dan hepatitis A, Variseta dan Influenza.

Baca Juga: Khasiat Bawang Putih, Redakan Demam dan Flu pada Anak

  1. Usia 5-12 tahun

Pada rentang usia 5-12 tahun, tidak ada jenis imunisasi baru dan jenis-jenis imunisasi dilakukan sebagai ulangan, memenuhi vaksin yang belum dilakukan atau booster.

Berikut ini jenis-jenis imunisasi yang dapat dilakukan:

-        DPT, yang bisa dilakukan pada usia 5 tahun hingga 12 tahun sebagai imunisasi booster

-        Campak, yang bisa dilakukan antara usia 6 - 7 tahun sebagai booster

-        MMR, yang bisa dilakukan pada usia 5 tahun sebagai booster

Baca Juga: Kenali Dampak Buruk Bermain Game Yang Mengakibatkan Kecanduan Pada Anak di Bawah Umur

  1. Usia 12-18 tahun

Rentang usia 12-18 tahun sama dengan rentang usia 5-12 tahun. jenis-jenis imunisasi yang dilakukan vaksin ulangan, melengkapi daftar vaksin atau untuk booster.

Namun pada rentang usia tersebut, dokter bisa memberikan DPT booster ulangan vaksin tifoid, hepatitis A dan varisela. Pada usia 12-18 tahun imunisasi pilihan juga bisa dilakukan seperti HPV, vaksin HPV yang diberikan sebanyak 2-3 kali dengan interval 6-12 bulan diantara penyuntikan.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: sehatq

Tags

Terkini

Terpopuler