Network
“Terima kasih untuk semua repost postingan gue kemarin tentang penyebutan ‘maling’ sebagai pengganti ‘koruptor’,” ujarnya melalui unggahan Instagram.
“Sedikit demi sedikit semakin banyak media yang ketrigger untuk ikutan juga. Nice.” lanjutnya puji PRMN yang sebagai media berani menyuarakan keadilan.
Baca Juga: Arief Muhammad Setuju Koruptor Mulai Dipanggil MALING, Arief Muhammad: Rasanya Memang Lebih Pantas
Melansir dari Instagram Pikiran Rakyat, sikap penggunaan diksi oleh Forum Pemred Pikiran Rakyat Media Network ini didasari oleh anggapan bahwa diksi korupsi tidak mempermalukan atau membuat pelaku merasa malu.
Terpisah, Managing Editor Pikiran-rakyat.com, Yusuf Wijanarko mengatakan bahwa alasan di balik penggantian diksi MALING, GORONG dan, RAMPOK ini karena kata tersebut disebut memiliki konotasi yang lebih buruk dan pantas disematkan kepada KORUPTOR.
“Warganet sebaiknya tidak ragu menggunakan ‘maling’, ‘rampok’ dan ‘garong’ untuk menggantikan ‘koruptor’. Tentu saja dengan tetap mematuhi rambu-rambu yang ada. Keraguan hanya akan membuat para garong uang rakyat dan kroninya nyaman,” papar Yusuf Wijanarko, di dalam artikel kolom Melawan Ameliorasi Koruptor, Sebut Saja Maling atau Garong.
Baca Juga: Najwa Shihab Geram dengan KPK, Bahas Soal Koruptor, Najwa Shihab: Penyintas itu...
“Penyebutannya akan kami terapkan dalam berbagai pemberitaan dan semoga selalu demikian karena sebelumnya upaya itu pernah dilemahkan,” tambahnya.
Tentunya, perubahan diksi KORUPTOR jadi MALING, GORONG dan, RAMPOK ini juga disertai sebuah harapan agar kedepannya negara kita menjadi negara yang bersih dari kasus korupsi.
