Sempat Viral Karena Dianiaya Warga, Faktanya Pasien Covid-19 Toba Justru Meninggal Karena Ini

- 2 Agustus 2021, 15:55 WIB
Sempat Viral Karena Dianiaya Warga, Faktanya Pasien Covid-19 Toba Justru Meninggal Karena Ini
Sempat Viral Karena Dianiaya Warga, Faktanya Pasien Covid-19 Toba Justru Meninggal Karena Ini /Instagram @banjarnahor/

Lantas, postingan Joshua langsung dipenuhi dengan ucapan belasungkawa dari netizen. Sementara itu, anggota Analis Pencarian dan Pertolongan (SAR) Joshua Banjarnahor mengungkapkan fakta terkait kondisi kematian pasien Covid-19 yang malang tersebut melalui sebuah tangkapan layar di akun Instagram pribadinya, @banjarnahor.

Baca Juga: Covid DKI Jakarta Mulai Menurun, Anies Baswedan Ungkap Hal Ini

Diketahui, Salamat Sianipar meninggal dunia karena pembekuan darah di dalam tubuhnya. Bahkan, sempat terjadi kerusakan beberapa organ dalam seperti hati, kerongkongan dan ginjal. Diduga, hal tersebut terjadi karena penganiayaan yang dialami oleh korban.

Selain itu, sender juga menyayangkan mengapa pelaku penganiayaan terhadap Salamat sampai saat ini masih belum ditahan.

“Sebelumnya saya mengucapkan turut berduka terlebih dahulu atas meninggalnya Bapak Salamat, korban penganiayaan di Kab. Toba. Dari tadi banyak banget yang nanyain ke saya terkait kondisi Bapak Salamat.

Sebenarnya saya udah tau dari tadi sore tentang kabar meninggalnya Bapak Salamat. Saya langsung berkoordinasi dengan Bupati Toba dan berkomunikasi dengan istri Bapak Salamat, rencananya jenazah akan dimakamkan di kampungnya. Kami pastikan agar tidak ada lagi kekerasan di tengah warga dalam pemakaman Bapak Salamat,” tulis Joshua Banjarnahor.

Baca Juga: Pilih Diam Seribu Bahasa saat Positif Covid-19, Raffi Amankan Diri dari Tudingan Endorse

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mengaku prihatin mendengar pasien Covid-19 yang dianiaya warga Desa Sianipar Bulu Silape hingga meninggal dunia. Menurutnya, pasien Covid-19 seharusnya diberikan pendampingan.

"Tentu kita prihatin terhadap kejadian di Sumatera Utara, sampai yang bersangkutan meninggal. Hal ini menjadi perhatian kita bersama. Dari kasus ini, kita ambil hikmahnya. Masyarakat sekitar, baik lingkup RT/RW Satgas harus bertanggung jawab bersama untuk membantu pasien yang isoman di rumah," ungkap Handoyo. 

Rahmad Handoyo menambahkan, dirinya berharap kejadian serupa ke depannya tidak akan terulang kembali. Diketahui, jenazah Salamat Sianipar diberangkatkan dari Medan pada pukul 05.00 dini hari dan telah dimakamkan di Bulu Silape.***

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: instagram @banjarnahor Instagram @jhosua_lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x