Dirinya juga menuturkan bahwa lubang jarum suntik sangat kecil sehingga tidak memungkinkan adanya partikel magnetik yang mampu lewat.
Tidak hanya itu, Ketua ITAGI tersebut juga menjelaskan vaksin terdiri atas garam, lipid, protein, pelarut dan tidak ada kandungan logam, sehingga berita mengenai vaksin yang mengandung microchip adalah hoax.
Selain itu, kebutuhan vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui cara disuntik berkisar 0,5 cc. Cairan tersebut mudah tersebar ke seluruh jaringan tubuh.
“Sebuah logam dapat menempel di permukaan kulit yang lembab biasanya disebabkan keringat. Pecahan uang logam seribu rupiah terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan bahan yang bisa menempel karena daya magnet,” ujarnya.***