Network
MEDIA BLITAR – dr. Tirta dan Jerinx sebelumnya diketahui sempat berseteru. Ketika dr. Tirta yang merupakan relawan Covid-19 dan gencar mengedukasi masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan, Jerinx justru gencar menyampaikan hal yang berlawanan dengan dr. Tirta, dan berujar jika Covid-19 adalah konspirasi.
Hingga akhirnya, dr. Tirta dan Jerinx bertemu dan berdialog bersama untuk membahas banyak hal lebih lanjut.
Sementara itu, dalam Podcast Deddy Corbuzier, dr. Tirta mengaku insidennya di masa lalu dengan Jerinx, mengantarkan pada hubungan silaturahmi lebih lanjut yang cukup baik. Bertemu beberapa kali dengan Jerinx, membuat dr. Tirta memahami teknik komunikasi yang dilakukan oleh pentolan grup band Superman Is Dead (SID) ini.
Baca Juga: Ramai Kabar Jerinx Meninggal Dunia, Tanggapan Suami Nora Alexandra: Saya Masih Sama
"Jerinx is being Jerinx, bro. Jerinx itu tidak akan berubah, dia emang punya prinsip yang A, gak akan bisa digugat. Jerinx tuh tipenya gini, gue kasih tau netizen. (Gue) udah ketemu, udah kenal secara langsung juga. Jerinx itu pengen bisa menyampaikan, (misal) 'Ini sabun keren'. Kalau orang-orang biasa akan bilang 'Sabun ini keren lho'. Kalau Jerinx nggak," ucap dr. Tirta.
Menurut dr. Tirta, Jerinx akan mengumpulan massa terlebih dulu untuk mengatakan sabun yang dia pilih adalah keren, dengan cara mengatakan bahwa sabun lainnya jelek. Hingga akhirnya, massa sabun yang disebut jelek berkumpul, dan di posisi tersebut, Jerinx akan mengatakan bahwa sabun pilihannya bagus.
"Ngumpul dong, gak terima dong. Baru dia ngomong, 'sorry, sabun ini keren'. Jadi Jerinx itu tipe menyampaikan komunikasinya adalah dengan cara dia melempar batu dulu, ibarat orang nyamper semua baru dia ngomong," sambungnya.
Baca Juga: Dituding Jadi Manusia Kloning untuk Timbulkan Perpecahan, Buat Jerinx Bereaksi
dr. Tirta juga menyampaikan bahwa Jerinx dinilai memiliki beberapa poin dalam penyampaiannya, salah satunya menyorot janji pemerintah akan membuka pariwisata pada Juli 2021. Namun, keadaan yang tak kunjung stabil, membuat Jerinx semakin khawatir.
"Teori komunikasinya Jerinx adalah 'ayolah, kita gak usah munafik. Apa yang menjamin lu gak kena covid karena lo party di Bali? Apa jaminan lu gak party di Jakarta?' Itu pesennya Jerinx. Lu campaign di Jakarta prokes, tapi kenyataannya lu kena covid di Bali karena lu memang gak prokes di Bali, satu. Kedua, apa yang menjamin lu prokes di Jakarta bukan pencitraan? Kalau lu emang bisa nge-post diri lu covid, coba nge-post diri lu nggak prokes yang menyebabkan diri lu covid, that's it message-nya," ucap dr. Tirta.
