MEDIA BLITAR – Sejak diumumkan kasus pertama kalinya di Indonesia pada Maret tahun lalu, hingga saat ini di Indonesia masih ada pandemi Covid-19, bahkan jumlah kasus yang terpapar virus tersebut mengalami lonjakan sehingga membuat tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan kewalahan.
Dengan adanya virus tersebut, sehingga banyak masyarakat yang mengunggah di media sosialnya tentang kehidupan baru selama pandemi Covid-19, seperti cara menangani virus Covid-19, cara bagaimana mengolah makanan sehat dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Imunitas Dari Ahli Wabah AS, dr. Faheem Younus Serta Cara Mengobati Covid
Namun, salah satu dokter sekaligus pakar dari Amerika Serikat itu, yakni dr. Faheem Younus yang memberikan kabar gembira untuk tenaga kesehatan maupun seluruh masyarakat di dunia.
Hal tersebut yang disampaikan oleh pakar Amerika Serikat itu, terkait dengan penanganan untuk pasien Covid-19 yang masih sering menemui pro dan kontranya.
Dalam penanganan pasien Covid-19 ini dengan tepat menjadi pekerjaan rumah dalam mengatasi pandemi yang telah berjalan lebih dari satu tahun ini.
Baca Juga: Dokter Faheem Younus Sebut 7 Fakta Covid-19 Varian Delta, hingga Penanganannya: Vaksinasi
Ada sejumlah tempat untuk perawatan pasien Covid-19 yang telah dilakukan dari pemberian Ivermectin yang sempat menuai kontroversi hingga donor plasma konvalesen yang saat ini sering dianggap tidak ada signifikansinya.
Menurut para penelitian terus untuk terapi pasien Covid-19 yang diklaim sebagai obat-obatan keras dan memiliki sejumlah efek samping.
Dilansir dari akun Twitter pribadinya @FaheemYounus, ia mengungkapkan ada kabar gembira untuk perawatan pasien Covid-19, seperti perawatan BARICITINIB 4 mg/hari selama 14 hari selain pengobatan standar untuk Covid-19 mengurangi kematian sebesar 38%.
“Perawatan COVID Baru: BARICITINIB 4 mg/hari selama 14 hari selain pengobatan standar untuk COVID mengurangi kematian sebesar 38%,” ucap dr. Faheem Younus.
Selain itu ada beberapa uji coba yang telah dilakukan untuk perawatan tersebut, namun pada fase ketiga secara global terhadap lebih dari 1.500 pasien, 101 pusat kesehatan dan 12 negara.
“Tidak ada peningkatan efek samping. Ini menggembirakan,” ucapnya kembali.
Namun, sebelum ditemukannya perawatan baru tersebut, menurut Faheem Younus merupakan pihak medis yang selalu untuk menekankan menerapkan protokol kesehatan supaya terhindar dari virus Covid-19 yang masih ada di Indonesia.
Dengan adanya penemuan baru yang sudah ditemukan dan dibagikan oleh seorang dokter maupun pakar Amerika Serikat, dr Younus kepada bangsa-bangsa di dunia.***