Mitos dan Fakta di Grup Emak-Emak Tentang Vaksinasi, Vaksin Bisa Bikin Mandul

- 26 Agustus 2021, 13:12 WIB
Mitos dan Fakta di Grup Emak-Emak Tentang Vaksinasi, Vaksin Bisa Bikin Mandul
Mitos dan Fakta di Grup Emak-Emak Tentang Vaksinasi, Vaksin Bisa Bikin Mandul /Pexels/Leah Kelley

MEDIA BLITAR - Topik seputar vaksinasi memang masih menjadi perbincangan yang sering dibicarakan. Hingga kini, proses vaksinasi kerapkasi mendapat rumor dan isu tanpa dasar di kalangan masyarakat.

Mitos dan cerita palsu mengenai vaksin Covid-19 telah merajalela menyebar di sejumlah grup-grup media sosial, mirisnya yang paling banyak terindikasi terkena hoaks adalah ibu-ibu atau emak-emak.

Baca Juga: Hindari 4 Alasan yang Tidak Diperlukan dalam Mencetak Kartu Vaksinasi Covid-19

Salah satu rumor yang tersebar adalah bahwa vaksin dapat menyebabkan seorang pria menjadi lemah syahwat dan mandul sehingga tidak bisa memiliki keturunan atau mandul. Lalu apakah rumor tersebut benar adanya?

Walaupun sudah banyak yang merasakan dampak positif dari vaksin, namun ternyata ada segelintir orang yang masih belum percaya.

Per Tanggal 25 Agustus 2021 pemerintah sudah berhasil menjangkau 59.011.333 juta orang untuk tahap 1, sedangkan untuk tahap 2 sebesar 33.094.505 juta orang.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Akan Mendirikan Tempat Vaksinasi Covid-19 di Pusat Perbelanjaan

Penyebaran mitos medis dan misinformasi bukanlah fenomena baru, tampaknya hoaks telah menjadi masalah yang tak berujung di era media sosial.

Diperparah dengan fakta bahwa literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah, penyebaran berita palsu menjadi semakin tak terkendali.

Berita palsu tampaknya telah berkembang lebih cepat dari sebelum pandemi COVID-19 menyerang dunia.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Belum Muncul di PeduliLindungi Padahal Sudah Vaksinasi? Ini Cara Mengatasinya!

Penyebab utama hoaks lebih cepat menyebar karena fakta bahwa penyakit ini relatif baru, membuat banyak orang mengikuti teori konspirasi dan “fakta” palsu dalam mencari jawaban.

Untuk memerangi penyebaran informasi yang salah, MEDIA BLITAR mencoba meluruskan mitos dan hoax yang tersebar di masyarakat.

Dilansir melalui Healthline oleh MEDIA BLITAR berikut adalah jawaban teori konspirasi dan vaksin covid-19 menyebabkan kemandulan, yang biasa tersebar di grup emak-emak.

Menurut ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat di Parenting Pod, Elizabeth Beatriz, PhD, klaim ini mulanya berasal dari surat yang memberikan informasi yang salah tentang apa yang ada di dalam vaksin.

Baca Juga: Beberapa Tips Perlu Diketahui Bagi Anda Yang Sesudah, Sebelum dan Selama Vaksinasi Covid-19

“Meskipun informasi itu salah, itu menyebar seperti api,” kata Beatriz.

Dia juga menjelaskan bahwa beberapa wanita yang terlibat dalam uji coba vaksin benar-benar hamil tak lama setelah vaksinasi – yang berarti mereka tidak menjadi mandul karena vaksin.

“Sangat penting bagi wanita yang sedang hamil atau sedang berpikir untuk hamil untuk mendapatkan vaksin,” tambah Beatriz, “karena jika mereka terkena COVID, resiko konsekuensi serius lebih tinggi jika Anda hamil.”

Selain itu, baru-baru ini muncul penelitian yang dapat membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara vaksinasi Covid-19 dengan melemahnya reproduksi pria.

Baca Juga: Kabar Baik Untuk Ibu Hamil Sudah Bisa Ikuti Vaksinasi Covid-19, Terhitung Mulai 2 Agustus 2021

Pemberian vaksin Covid-19 sama sekali tidak ada hubungan dengan disfungsi ereksi dan kemandulan.

Peneliti Ranjith Ramasamy, Associate Professor of Urology, di University of Miami mengungkapkan studinya, bahwa hal itu salah.

Dalam studi baru atas keamanan vaksin membawa kabar baik. Sebuah riset terhadap 45 laki-laki menunjukkan bahwa vaksin mRNA Pfizer dan Moderna tampaknya aman untuk sistem reproduksi laki-laki.

Walaupun penelitian ini baru dalam tahap pertama pengujian tentang bagaimana Covid-19 dapat mempengaruhi kesehatan seksual laki-laki dengan sampelnya kecil.

Baca Juga: Dokter Faheem Younus Sebut 7 Fakta Covid-19 Varian Delta, hingga Penanganannya: Vaksinasi

Namun, hal ini bisa memberikan pencerahan bagi publik yang sebelumnya takut karena rumor yang beredar sebelumnya. Untuk mengetahui lebih detail studi tersebut masih terus dilanjutkan.

“Untuk jutaan laki-laki yang tetap tidak divaksinasi, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kembali konsekuensinya jika dan ketika virus yang sangat agresif ini menginfeksi Anda,” ujar Ranjith Ramasamy, Associate Professor of Urology, di University of Miami dikutip dari Rte.news oleh Media Blitar, 2 Agustus 2021.

Hingga saat ini masih belum ada bukti bahwa vaksin dapat membahayakan sistem reproduksi laki-laki. Namun mengabaikan vaksin dan tertular Covid-19 justru bisa mengganggu sistem reproduksi laki-laki.

Vaksin Covid-19 bisa bikin lemah syahwat dan mandul hal itu diungkapkan oleh penelitian Ranjith Ramasamy, Associate Professor of Urology, di University of Miami.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah